Tak Dapat Bantuan Perbaikan Rumah, Warga Balekambang Korban Banjir Ciliwung Masih Mengungsi
Wacana perbaikan rumah warga Kelurahan Balekambang korban banjir luapan Sungai Ciliwung hingga kini belum terealisasi.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Wacana perbaikan rumah warga Kelurahan Balekambang korban banjir luapan Sungai Ciliwung hingga kini belum terealisasi.
Wacana perbaikan tersebut sempat dilontarkan Camat Kramat Jati Eka Darmawan dan Lurah Balekambang Mintarsih.
11 warga Balekambang yang rumahnya rusak diterjang banjir luapan Sungai Ciliwung pada bulan April 2019 lalu belum menerima bantuan uang atau bahan material dari pemerintah.
Hal ini disampaikan Irda Yunita (34), warga RW 05 yang bagian atap depan, jendela, dan tembok ruang keluarga rumahnya lenyap diterjang banjir dengan ketinggian sekitar tiga meter.
"Belum dapat bantuan sama sekali. Jangankan uang buat perbaikan rumah, batu bata satu saja enggak dapat. Makannya sampai sekarang rumah masih rusak," kata Irda di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (16/6/2019).
Selama delapan tahun bermukim di dekat bantaran Sungai Ciliwung, Irda mengaku bukan kali ini saja kediamannya rusak berat dihantam banjir.
Setidaknya sudah tiga kali rumahnya rusak berat diterjang arus banjir Sungai Ciliwung dan harus dia perbaiki dengan dana dari dompetnya sendiri.
"Dari dulu memang enggak pernah dapat bantuan sama sekali. Tapi kata warga yang sudah lama tinggal di sini, dulu sempat ada bantuan uang perbaikan untuk warga yang rumahnya rusak," ujarnya.
Rubiyati (54), warga RW 05 lainnya yang seluruh bagian plafon rumahnya jebol karena tak kuat menahan beban lumpur bercampur sampah juga mengaku belum menerima bantuan perbaikan.
Lantaran belum diperbaiki, kini dia terpaksa mengungsi ke rumah saudara yang masih bermukim di lingkungan RW 05 dan juga terdampak banjir.
"Kalau bantuan perbaikan rumah antara belum dapat atau memang enggak dapat. Tapi sampai sekarang sih enggak ada bantuan perbaikan rumah sama sekali. Semen atau batu bata begitu enggak ada," tutur Rubiyati.
Sekira dua pekan usai banjir atau saat warga sibuk membersihkan timbunan lumpur, pihak Kelurahan Balekambang dan Kecamatan Kramat Jati datang meninjau lokasi.
Rubiyati menyebut kedatangan sejumlah pegawai kelurahan dan kecamatan guna mendata berapa banyak rumah warga yang rusak terdampak banjir luapan Sungai Ciliwung.
"Cuman datang terus foto-foto saja, tanya bagian rumah yang rusak sama nama warga saja. Tapi sampai sekarang kita belum menerima bantuan, ada 11 rumah warga yang rusak karena banjir kemarin," lanjut dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/rumah-warga-balekambang-yang-rusak-diterjang-banjir-luapan-sungai-ciliwung-1.jpg)