Kecelakaan Mobil dengan KA, 8 Orang Satu Keluarga Tewas Termasuk Janin Bayi dan Firasat Putri Sulung
Kondisi mobil Terios itu hancur dan ringsek, terutama di bagian kiri mobil. Sepertinya bagian itu yang ditabrak oleh kereta api.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Wahyu Aji
Penjaga palang pintu dan rekannya yang saat itu bertugas sudah berusaha menyelamatkan korban dengan cara mendorong mobil mundur.
Petugas juga, kata dia sudah berteriak hingga memukul-mukul mobil menyuruh seluruh penumpang untuk segera keluar. Namun, tidak ada satu pun penumpang yang berinisiatif keluar dari mobil.
"Apa penyebabnya penumpang mobil ini tidak mau keluar? Ini pertanyaan besar," kata Kapolda.
Kapolda menegaskan akan bertindak tegas menyikapi kecelakaan maut tersebut.
"Kalau bisa penutupnya itu diberi warna yang baik, agar bisa jelas dan terang atau kalau mau ditutup ya ditutup sekalian agar tidak ada lagi yang melintas," ujarnya seraya menginginkan hal serupa tak terjadi lagi.
Satu keluarga tewas kecuali putri sulung
Salah seorang korban kecelakaan maut yang melibatkan Kereta Api (KA) Jaya Baya jurusan Pasar Senen-Malang dengan satu unit mobil jenis Daihatsu Terios hitam bernopol E 1826 RA, Tasdan (47) masih menyisakan satu orang anak bernama Zulfa Fadilah (9).
Putri sulung H. Tasdan korban kecelakaan maut yang melibatkan Kereta Api (KA) Jayabaya jurusan Pasar Senen-Malang dengan satu unit mobil jenis Daihatsu Terios hitam bernopol E 1826 RA sempat menangis saat keluarganya hendak berangkat pergi.
Sepupu korban, Ratnadi menyampaikan, Zulfa Fadilah (9) menangis menahan orangtuanya saat hendak pergi pada Sabtu (29/6/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Biasanya tidak nangis, tapi waktu itu nangis karena ditinggal," ujar dia saat ditemui Tribuncirebon.comdi rumah duka di Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.
Dirinya menjelaskan, alasan Zulfa Fadilah tidak ikut rombongan orangtuanya lantaran sering mabuk kendaraan.
"Dia diajak gak mau karena suka mabuk, tapi ditinggal nangis, padahal biasanya tidak begitu," ucap dia.
Diakui Ratnadi, tidak tahu persis kemana tujuan korban akan pergi.
Namun, sebelum berangkat ke lokasi tujuan itu, korban menjemput mertuanya terlebih dahulu di Blok Sarimulya, Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.
"Ada yang bilang mau ke pondok pesantren, ada yang bilang mau wisata, korban tidak cerita sebelumnya," ucap dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/mobil-ringsek-tertabrak-kereta.jpg)