Kasus Mutilasi Vera Oktaria, Prada DP Jalani Sidang di Pengadilan Militer Besok

Kasus pembunuhan yang dilakukan oknum TNI Prada DP terhadap Vera Oktaria memasuki tahap sidang perdana.

SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Tersangka Prada DP pelaku mutilasi vera yang tertunsuk lesu digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang, Jumat (14/6/2019). 

Sebagai ketua RT di kawasan tersebut dia hanya bisa menguatkan pihak keluarga agar sabar dalam menunggu hasil pencarian pihak berwajib.

"Saya cuma bisa mendengarkan dan memberi masukan agar keluarga sabar dan mempercayakan kepada kepolisian," ungkap Ikbal.

Kemarin setelah ia diberitahu atas kabar tertangkapnya Prada DP di Serang, Banten, membuat keluarga bisa bernapas lega.

"Malam kemarin saya mendengar kabar bahwa tersangka sudah diamankan, menurut saya keluarga Vera bisa lebih tenang apalagi tersangka telah mengakui perbuatannya," imbuh Ikbal.

Sebagai aparat setempat ia menyatakan akan siap menjadi penengah jika kedua belah pihak nantinya memutuskan untuk menempuh jalan damai.

"Jikalau nantinya akan ada jalan damai kami siap membantu karena memang mereka kan masih tetanggaan juga," ujarnya.

Sementara itu tetangga lainnya, Edi mengatakan, sebelum Prada DP tertangkap keluarga Vera lebih bisa tenang.

Tetangga yang selama mendengar keluh kesah keluarga karena belum tertangkapnya tersangka Prada DP.

"Ya kasian ngeliat Ibunda Vera sering mengurung diri dan sering tertutup karena syok tidak menerima Vera meninggal dengan cara dimutilasi," ucapnya saat ditemui, Sabtu (15/6/2019).

Tetapi setelah terdengar Prada DP di tangkap keluarga nya merasa lega dan tetangga ikut merasakan senang.

"Sejak kemaren malem keliatan keluarga korban senang, mulai terbuka dengan tetangga dan kami pun ikut merasakan senang juga," ungkap Edi.

Perbuatan keji tersangka harus mendapat ganjaran yang setimpal karena itu udah konsekuensi perbuatannya.

"Kalo buat saya harusnya hukuman yang di dapat tersangka harus berat sesuai perbuatan pelaku terhadap Vera Oktaria," ujar Edi.

Pengakuan Lengkap Prada DP

Tersangka Prada DP pelaku mutilasi vera yang tertunsuk lesu digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang, Jumat (14/6/2019).
Tersangka Prada DP pelaku mutilasi vera yang tertunsuk lesu digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang, Jumat (14/6/2019). (SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)

Kapendam II/Sriwijaya, Kol Inf Djohan Darmawan didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II/Swj Kol Inf Safta F, gelar jumpa pers di Markas Pomdam II/Swj, Jalan Merdeka Palembang, Jumat (15/6).

Mereka memaparkan kronologi pembunuhan yang dilakukan Prada Deri Pramana terhadap Vera Oktaria. Ini berdsarkan pengakuan dari Prada DP.

Prada DP baru dilantik menjadi anggota TNI.

"Tanggal 8 Mei DP (Deri Pramana) dan Vera masuk hotel (Sahabat Mulya) Sungai Lilin, Muba. Terjadi percekcokan karena Fera minta dinikahi, karena sudah lama punya hubungan sejak SMA, untuk minta kepastian," terang Kapendam.

"Mengingat Deri masih terikat dinas di TNI, dia tidak siap (menikah), setelah cekcok pada dini hari Deri membekap Fera, dalam hal ini singkat cerita setelah dibekap korban meninggal, setelah tau meninggal, dia (Deri) cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad Fera dan ditemukan gergaji untuk mutilasi," lanjutnya

Setelah itu Prada DP keluar beli koper saat kembali ke penginapan dilihat oleh petugas penginapan Sahabat Mulya.

Namun jasad korban tidak sampai masuk ke dalam koper itu.

"Dalam Kondisi jiwa yang kalut, ia meninggalkan hotel itu pada sore hari termasuk jenazah Vera, hingga Deri menuju pasar dan berlanjut menuju Lampung," katanya.

Hingga akhirnya, selama diperjalanan tersangka berkomunikasi dengan penumpang lainnya bahwa ia mengatakan ingin belajar ilmu Agama dan diarahkan ke sebuah padepokan di Banten

"Mulai tanggal 10 mei, sampai tertangkapnya Deri kemarin (13/6) dia berada di Padepokan Monghiang Banten milik haji Syar'i, selama itu pemilik tidak tahu kalau tersangka merupakan oknum TNI yang dicari petugas Kodam II/Swj saat ini," jelas Kapendam.

Usai jumpa pers, tersangka Prada Deri Pramana dihadirkan, terlihat mengenakan pakaian kuning dan kepala Plotos.

Saat itu dia hanya tertunduk seperti tidak ingin memperlihatkan wajahnya serta tidak ada sepatah katapun yang sampaikan, tak berselang lama dia dibawa kembali oleh angota TNI yang mengawalnya untuk diamankan.

Sementara itu, usai jumpa pers Danpomdam Kol CPM Donald Siagian, di sela waktunya mengatakan, korban mengaku hamil dan minta dinikahi, sehingga terjadilah keributan sampai akhirnya korban dibunuh.

"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku, akhirnya terjadi keributan kita-kira 10 menit antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan (Dikjur), tersangka tidak siap (menikah), sehingga korban dibekap sampai akhirnya meninggal," kata Donald

Prada DP Sebut Vera Oktaria Hamil 2 Bulan sebelum Dibunuh, Polisi Beberkan Fakta Sebaliknya

Setelah Mutilasi Kekasihnya, Prada DP Kabur ke Banten dan Berdalih Perdalam Agama di Padepokan

UPDATE Mutilasi Vera Oktaria: Pelarian Prada DP Sembunyi di Banten Hingga Sujud Syukur Ibunda Korban

Update Mutilasi Pencari Ikan: Kejamnya Pelaku Potong Kepala dan Tangan, Jeritan Istri Hidupi 5 Anak

"Tapi itu penyidikan sementara, dan masih akan ada pengembangan, saksi juga akan dimintai keterangan lagi," tutupnya.

Keterangan dari Prada DP ini berbeda dengan hasil visum polisi yang menyatakan tidak ada hubungan seksual dan membantah korban hamil.

Sejumlah saksi juga mengatakan bahwa sebenarnya Vera Oktaria sudah tak mau lagi berhubungan dengan Prada DP dan minta putus hubungan. (TribunSumsel.com)

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved