Cerita Bambang Penjual Buku Bekas: Diberi Uang dari Baim Wong, Ternyata Habis dalam 2 Hari untuk Ini

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Di bawah gemerlapnya lampu jalan, Bambang Sucipto (75) menjajakan buku-buku bekas yang sengaja berserakan di atas trotoar.

Saat ditemui, ia sedang menulis di sebuah kertas beralaskan buku ditemani suara derum kendaraan yang lalu lalang melintas di hadapannya.

Bambang mengaku tak hanya sekadar menjual buku namun juga seorang seniman jalanan.

• Suami Takut Istri, Tak Kebal Lengan Dipecut Main Kuda Lumping Bilangnya Kena Begal

• Janggal Selendang Merah & Wasiat Dekat Jenazah Lia, Tangis Ibunda Pecah Putrinya Tewas Jelang Nikah

• Lettu Inf Angga Tewas Kecelakaan di Cilacap, Kronologi dan Kabar Akan Menikah Sudah Sebar Undangan

"Saya seorang penulis drama, cerpen, hingga teater yang hidup di jalanan. Saya juga tergabung ke dalam grup Teater Generasi 73 di Jakarta Barat," akunya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (23/8/2019).

Sebagian hidupnya, Bambang menyambung hidup di jalan raya.

Setiap hari, ia bermalam sesuka hatinya asalkan dapat berteduh. Bisa di emperan rumah, jalan, tempat beribadah, hingga pasar.

Meskipun tidur menggelandang, ia tak ingin disebut sebagai seorang gelandangan.

Pasalnya, ia tak mengemis kepada orang-orang. Hidupnya tergantung kepada hasil penjualan buku.

"Saya tidur di mana aja, tapi saya bukan gelandangan. Kemana saya suka aja. Saya hidup dari menjual buku," ungkapnya.

Mulai dari tahun 1991, ia sudah hidup menggelandang di jalan raya meninggalkan ketiga anaknya selepas istrinya meninggal.

Sejak itu, ia sempat mengalami frustrasi yang berkepanjangan lantaran beberapa kali bertemu masalah.

"Selama 28 tahun saya enggak pernah bertemu dengan anak-anak saya. Mereka tinggal sama orangtuanya. Saya putuskan untuk pergi," terangnya.

Dalam pengembaraannya, ia tak memulung sampah melainkan menulis naskah teater serta melatih pemain di gereja dan menjual buku hingga kini.

Ia berjualan di bilangan Cipete, Jakarta Selatan, mulai pukul 19.00 WIB hingga tengah malam.

Kisahnya pun pernah beberapa kali diliput wartawan, mahasiswa hingga youtuber.

Bertemu dengan Baim Wong

Youtuber yang terkenal suka memberi derma di setiap kontennya, Baim Wong pun pernah menemui Bambang di sana.

Konten yang diunggah pada 15 Agustus 2019 silam itu telah dilihat sebanyak 1 juta penonton dan sekitar enam ribu komentar.

Kala itu, Baim, yang ditemani istrinya, Paula Verhoeven, menyambangi Bambang saat berjualan.

Kedatangan Baim hingga menyita perhatian warga sekitar yang turut menonton.

Ia pun sempat menanyai Bambang seputar kisah hidupnya.

Sebelum berpisah, Baim memberikan setumpuk uang kepada Bambang.

• Tina Toon Sarankan Anggota DPRD DKI yang Tolak Pin Emas Sekalian Tidak Ambil Gaji

• Kemenhub Usul Pemda Gratiskan Biaya Parkir untuk Pengguna Mobil Listrik

• Persija Jakarta Berjuang Raih Kemenangan di Kandang Persebaya Demi Menjauhi Zona Degradasi

Uang dari Baim Wong habis dalam 2

Awalnya, Bambang agak kesal dengan Baim yang mendadak datang.

Sebab, ia tak mengenal siapa sosok Baim dan Paula saat menemuinya.

Ia pun tak tahu dirinya bakal dimasukkan ke konten Youtube milik Baim hingga dilihat banyak orang.

"Harusnya dia izin dulu dong kalau mau disiarin di TV. Ini dia langsung bilang ini buku berapa harganya, yang mana yang mahal? Saya tersinggung," katanya.

Bambang pun tahu berita yang beredar tentang dirinya bertemu dengan Baim dari orang-orang sekitar.

Saat berpisah dengan Baim, lanjut Bambang, ia diberikan setumpuk uang sekira Rp 3 jutaan.

"Saya dikasih tiga juta dua ratus lima puluh ribu. Tapi uang itu bukan buat saya," terangnya.

Uang itu, tak ia habiskan untuk diri sendiri.

Dalam dua hari, Bambang telah menghabiskan uang itu untuk para gelandangan maupun pengemis yang lebih membutuhkan ketimbang dirinya.

"Saya kasih ke orang-orang yang lebih susah dari saya. Uang itu habis dalam dua hari. Memberi itu bagi saya didasari atas kekurangan kita bukan kelebihan kita," tandasnya.