Demo di Jakarta
Pelajar Tewas Saat Hendak Demo ke Gedung DPR, Izin ke Orangtua Pulang Telat
Bagus Putra Mahendra (15), pelajar SMA tewas saat hendak berdemo ke DPR berangkat ke sekolah Rabu (25/9/2019).
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Y Gustaman
Budhi juga menegaskan bahwa polisi tidak menahan para pelajar ini. Namun, polisi hanya mengamankan dan mendata ratusan pelajar ini.
Yastri, seorang ibu dari salah satu pelajar SMK Tanjung Priok 1, mengaku ingin menjemput anaknya.
Ia mendapat kabar bahwa anak laki-lakinya itu hendak mengikuti demo ke Gedung DPR RI.
"Saya jemput anak saya. Dia ikut-ikutan ngikut demo," kata Yastri.
Menurut Yastri, anaknya tidak izin saat hendak ikut demo bersama teman-temannya yang lain.
Yastri pun mengaku tak setuju anaknya ikut demo.
Selain karena tanpa seizinnya, Yastri yang sedang sakit ingin agar anaknya menjaganya di rumah ketimbang ikut demo.
"Nggak tahu sayanya, saya lagi sakit di rumah, nggak izin. Dia sekolah TM Kapal Tanjung Priok. Ya nggak setuju lah. Saya kan nggak tahu," ucap Yastri.
Yastri pun berharap tindakan kepolisian yang melakukan pengamanan bisa menimbulkan efek jera bagi anaknya.
"Ya harapannya supaya sekolah yang benar, nggak ikut-ikutan demo," ucap Yastri.
Permintaan Anies
Menyikami demo kemarin banyak diikuti pelajar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan mengeluarkan instruksi.
Isinya meminta Dinas Pendidikan dan seluruh Kepala Suku Dinas Pendidikan untuk mendata pelajar hari ini.
Mengingat, sejumlah siswa STM dan SMA terlibat aksi rusuh di depan Gedung DPR-MPR, Rabu (25/9/2019).
Anies meminta kepada seluruh pihak sekolah untuk memastikan keberadaan siswa selama proses jam belajar di sekolah berlangsung.