Gelar Unjuk Rasa, Revisi KPK Hingga Masalah Karhutla Jadi Tuntutan HMI
Mereka juga mengutuk aksi represif aparat kepolisian sewaktu mengamankan aksi unjuk rasa di sejumlah kota di tanah air.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta Pusat.
Hal tersebut lantaran mereka tak bisa menggelar aksi di depan Gedung DPR yang sudah dijaga ketat kepolisian.
Dalam aksi unjuk rasa ini, ada beberapa tuntutan yang disuarakan massa.
Pertama tentunya terkait revisi Undang-Undang KPK, RKHUP dan sejumlah RUU lainnya yang dianggap kontroversial.
Kemudian, mereka juga mengutuk aksi represif aparat kepolisian sewaktu mengamankan aksi unjuk rasa di sejumlah kota di tanah air.
"Kami juga mengutuk keras penembakan terhadap demonstran di kota Kendari saat aksi massa penolakan revisi UU KPK," ujar orator dari atas mobil komando, Jumat (27/9/2019).
Diketahui, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari, Randi (21), tewas karena terkena peluru tajam saat mengikuti unjuk rasa.
Selain soal revisi KPK dan RKUHP, masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan juga menjadi tuntutan HMI.
Mereka meminta pemerintah memberikan sanksi tegas dengan mencabut HGU Korporasi yang melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Tak hanya itu, HMI juga meminta Presiden segera dikeluarkan Kepres tentang Badan Khusus Penanggulangan Karhutla.
"Serta segera mencopot Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang tidak bertanggung jawab atas pembiaran pembakaran hutan dan lahan," ujar orator tersebut.
Tuntutan lain yakni massa HMI meminta Pertamina ditindak tegas atas tumpahan minyak yang terjadi di Pantai Utara Jawa.
"Segera melakukan audit kepada Pertamina," pinta orator.
• 2 Pekan Setelah Penutupan, Kualitas Udara di Sekitar Pabrik Arang Cilincing Disebut Membaik
• Empat Jam Api Melalap Bangkai Bus Transjakarta di Pool Pondok Cabe, Asap Putih Masih Membumbung
• Pemprov DKI Minta Nama Baik Dipulihkan Terkait Ambulans, Kapolda Metro Jaya: Kita Pelajari Dulu
Setelah membacakan tuntutan tersebut, massa pun membubarkan diri dengan tertib pada Pukul 18.00 WIB yang menjadi batas akhir melakukan unjuk rasa.
"Tapi ingat, bila tuntutan kami tidak dipenuhi maka kami akan datang kembali dengan jumlah yang lebih banyak," tegas orator tersebut.
Sebelumnya, aksi unjul rasa HMI ini sempat diwarnai pembakaran ban di depan Kantor KLHK, Jalan Gatot Subroto.
Setelah itu massa pun berpindah ke pintu samping KLHK di Jalan Tentara Pelajar.