Demo di Jakarta
Dosen PTN Otaki Rencana Rusuh Pakai Bom Molotov saat Aksi Massa, Ini Peran 6 Pelaku
Sebanyak 6 orang diduga rencanakan huru-hara saat aksi massa pada Sabtu di sekitar Monas, ditangkap dan didapat dari mereka bahan peledak bom molotov.
Sedangkan pelaku YF dan AU memiliki peran yang sama. Keduanya sebagai eksekutor.
Pada Sabtu pagi sampai sore, massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI berunjukrasa di sekitar Masjid Istiqlal hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Dalam orasinya, orator dari atas mobil komando bertanya kepada massa soal kesejahteraan rakyat selama di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Hidup kita tambah baik atau tambah susah di zaman Jokowi?" ujar sang orator dari atas mobil komando.
"Susah," teriak massa seragam.
Hingga pukul 12.00 WIB massa bergerak ke Masjdi Istiqlal untuk salat Zuhur berjemaah.
Saat bergerak mengikuti mobil komando, orator juga berseru agar Presiden Jokowi mundur.
"Mundur mundur mundur Jokowi, mundur Jokowi sekarang juga," katanya.
Massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI tak jadi merangsek ke depan Istana Merdeka karena Jalan Merdeka Barat telah ditutup dengan kawat berduri.
Mereka pun hanya berorasi di sekitar Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda.
Antisipasi Penyusup
Polres Metro Jakarta Pusat telah mengantisipasi penyusup di kerumunan massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.
"Kalau nanti ada penyusup atau ada provokator dan sebagainya, kami bersiap dengan semua kemungkinan. Itu bagian dari pengamanan pada hari ini," kata Wakil Kapolres Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, kepada wartawan di sekitaran Jalan MH Thamrin, pukul 09.01 WIB.
"Tentunya semua kerawanan, kami lakukan antisipasi. Baik itu kerawanan seperti kemacetan lalu lintas atau aksi-aksi lain," lanjutnya.
Susatyo menyebut kegiatan pengamanan aksi mujahid 212 mulai dilakukan sejak pukul 05.00 WIB.