Sering Buat Onar, Preman Tua Tewas Mengenaskan di Kalibaru Jakarta Utara

Pelaku tega melakukan aksinya lantaran kesal korban sering berbuat onar dan meresahkan warga.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Pelaku pembacokan, Ahmad Yani alias Tulen, Kamis (24/10/2019), di lokasi kejadian, Gang Mandiri IV, Jalan Kalibaru Timur III, RT 07/RW 08, Kelurahan Kalibari Timur, Cilincing, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Ratum (50) alias Kubob tewas mengenaskan setelah dibacok oleh pelaku bernama Ahmad Yani alias Tulen.

Pelaku tega melakukan aksinya lantaran kesal korban sering berbuat onar dan meresahkan warga.

Peristiwa pembacokan itu terjadi Minggu (15/9/2019) dini hari di Gang Mandiri IV, Jalan Kalibaru Timur III, RT 07/RW 08, Kelurahan Kalibaru Timur, Cilincing, Jakarta Utara.

Awalnya, Tulen yang dipercaya warga sebagai petugas siskamling dan sembilan orang temannya tengah berpesta minuman keras sambil membakar ikan tak jauh dari lokasi kejadian.

Salah satu teman pelaku mengabarkan bahwa korban tengah berbuat onar. Lalu, pelaku yang sudah mengetahui perilaku korban sejak lama merasa kesal.

Tulen pun pergi dan mengambil celurit dari kediamannya. Ia juga menyuruh salah seorang temannya mengambil senjata tajam lainnya untuk menyatroni Kubob.

Di tengah jalan, pelaku serta sembilan orang temannya bertemu korban. Mereka berdua terlibat adu mulut hingga pelaku sempat memukul wajah korban.

Korban yang hanya sendirian lalu mencoba kabur. Ia pun dikejar pelaku yang membawa celurit dan teman pelaku, Ahmad May, yang membawa kapak.

Dalam pelariannya, Kubob terjatuh dan langsung dihabisi Tulen. Karena masih dalam kondisi mabuk parah, Tulen gelap mata dan membacok korban lebih dari satu kali.

"Yang terlibat ada 10 orang, untuk eksekutornya satu (Tulen). Yang lainnya membantu. Jadi, perannya ini masing-masing, tidak semuanya ikut sebagai eksekutor," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, Kamis (24/10/2019), saat rekonstruksi di lokasi.

Budhi mengatakan, selama ini korban memang sering membuat onar di sekitar lokasi kejadian.

Hal itu membuat masyarakat resah dan sering takut apabila melihat kebedaraan korban.

"Nah masyarakat termasuk satgas di dalam lingkungan ini tergerak untuk memberikan pelajaran kepada korban agar korban tidak berulah lah di sekitar sini. Namun, marena kejadiannya emosi sampai akhirnya korban meninggal dunia," ucap Budhi.

Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, Fakhri Husaini Apresiasi Perjuangan PSSI

Kasus Asusila Kembali Terjadi di Dalam Angkot di Kota Depok, Korban Diperlihatkan Video Porno

Peristiwa pembacokan itu sempat terekam CCTV di lokasi kejadian. Bermodal rekaman itu, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved