Keluarga Terpidana Korupsi Ini Kini Jualan Nasi Uduk, Bangun Jam Tiga Pagi untuk Memasak
Rekening pribadi yang dipegang istrinya masih diblokir meski kartu ATM dan buku rekening sudah dikembalikan.
Dari usahanya itu dia bisa menyambung hidup.
“Jualan nasi sehari 50 bungkus, dijual Rp 20 ribu ke kerabat-kerabat, saudara, dan di kantor-kantor teman. Dijualnya ada yang antar pakai motor. Sejak pukul 03.00 saya sudah masak," kata Dian.
Anak laki-laki Wahid Husen, yang kini duduk di bangku SMA, mengatakan, untuk membantu ekonomi keluarga. Ia yang seorang barista, berjualan kopi.
"Jualan kopi, dijualnya ke teman-teman, kerabat, saudara. Dititip di saudara juga untuk dijual," ujar anak laki-laki berusia sekitar 18 tahun yang enggan disebutkan namanya itu.
Hal serupa dialami tersangka dugaan suap revisi Perda RTRW Kabupaten Bekasi, Iwa Karniwa.
Sekda Provinsi Jabar nonaktif ini sedang menjalani masa tahanan di Rutan KPK karena diduga menerima suap Rp 900 juta dari PT Lippo Cikarang berkaitan dengan proyek Meikarta.
Pengacara Iwa, Anton Sulton, mengatakan, rekening milik Iwa saat ini diblokir. Aset berupa uang milik Iwa disimpan di sejumlah rekening miliknya. Nasib keluarga Iwa memang tidak seperti nasib istri Wahid Husen yang berjualan nasi uduk.
"Kalau sampai jualan, sih, setahu saya enggak. Ibu Iwa sebelumnya sudah jualan. Cuma memang kondisi ekonomi mereka setelah Pak Iwa ditahan berbeda dibanding sebelumnya. Satu bulan setelah ditahan, keluarga cerita soal ekonomi," kata Anton.
Wajar saja, saat Iwa masih menjadi sekda Jabar, berbagai tunjangan dan fasilitas ikut dirasakan keluarga. Namun semuanya sirna saat ia jadi tersangka.
"(Sempat) Cerita soal keluhan kondisi (ekonomi) mereka, seperti ada barang-barang Pak Iwa yang dijual," ujar Anton.
Penjualan barang itu, kata dia, dampak dan berkaitan dengan pemblokiran rekening.

"Iya, berkaitan dengan itu (pemblokiran rekening). Hanya saja saya tidak tahu pasti barang apa saja yang dijual. Yang pasti bukan mobil karena saya tanya ke keluarga, orang dekat, dan orang Gedung Sate, Pak Iwa katanya enggak punya mobil, paling (yang ia gunakan) mobil dinas," ujarnya.
Sumber Tribun dari internal Iwa Karniwa menyebut keluarga Iwa menjual rumah dan tanah untuk keperluan ekonomi.
Tribun, yang menyambangi rumah Iwa di RT 03/24, Kompleks Fajar Raya Blok E1, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, beberapa hari lalu, belum bisa memperoleh konfirmasi mengenai hal tersebut.
Seorang petugas sekuriti di kompleks tersebut mengaku jarang melihat istri dan anak Iwa Karniwa di rumah tersebut.