Kisah Engkong Tangeng, Penjual Buah dan Sayur yang Tak Tega Ambil Untung Rp 3 Ribu
Jangankan mengambil untung belasan ribu, untuk mengambil untung Rp 5 ribu saja hatinya terasa berat.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Engkong pun mengakui bila harga jual buah dan sayurnya bisa lebih murah ketimbang di pasar.
"Namanya kita dari kebun langsung pasti jual ke orang juga lebih murah. Apalagi kalau lagi musimnya," katanya.
Setiap harinya, Engkong akan berkeliling Kelurahan Lubang Buaya dan Kelurahan Bambu Apus selepas subuh hingga siang hari.
"Ya pokoknya sehabis dagangannya aja. Tapi baru sampai dua kelurahan aja sudah habis biasanya," ungkapnya.

Ambil Untung Tak Lebih Dari Rp 3 Ribu
Membeli hasil panen dari kampungnya, membuat Engkong Tengeng tak tega bila harus mengambil keuntungan yang terlalu banyak.
Jangankan mengambil untung belasan ribu, untuk mengambil untung Rp 5 ribu saja hatinya terasa berat.
"Namanya kita jual hasil dari kampung dan yang beli orang dari kampung kita juga, mana tega ambil untung banyak. Ya kan sekelilingan di sini banyak juga teman Engkong dan mereka suka beli sama saya," ungkapnya.
Untuk satu macam sayur atau buah, Engkong hanya mengambil untung paling banyak Rp 3 ribu.
Tak jarang, ia hanya mengambil keuntungan sebesar Rp 2 ribu.
"Enggak bohong saya ma, memang segitu untung yang saya ambil," lanjutnya.
Sehingga ketika ada yang menawar, Engkong pasti akan menyebutkan harga asli pembelian buah maupun sayur yang dipikulnya.
"Kadang ada yang ngomong mahal banget. Saya suka sebutin harga aslinya. Alhamdulillah sekarang lebih banyak yang enggak nawar lagi. Karena mereka percaya saya kalau jualan enggak pernah magal," katanya.

• Remaja di Bekasi Tewas Tersengat Listrik Saat Bersihkan Saluran Air di Toko Roti
• Pengamat Soroti Penerapan Jalan Berbayar di Kota Tangerang, Dianggap Tak Berpihak pada Masyarakat
• Kapolsek Angkat Bicara Ciputat Jadi Wilayah Rawan Maling Motor, Singgung Marak Mahasiswa Indekos
Pernah Jadi Penjual Papan Penggilasan
Meskipun untungnya saat ini tak seberapa, Engkong merasa sangat bersyukur karena hidupnya jauh lebih baik ketimbang dulu.