Polemik Pembangunan Hotel di TIM
Bahas Pembangunan Hotel Bintang 5 di TIM, Puluhan Seniman Mengadu ke Fraksi PDIP
Mereka menyampaikan keluh kesah mereka terhadap rencana pembangunan hotel bintang lima di kawaaan TIM, Jakarta Pusat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
"Ini saya putuskan Jakpro ya. Mungkin saya kurang puas, tapi sebagai hakim saya putuskan (dana PMD) Jakpro Rp 2,706 triliun ya," tuturnya sambil mengetuk palu.
Direktur Utama Jakpro Sebut Hotel di Taman Ismail Marzuki Usulan Bersama Pemprov DKI Jakarta

Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto, menyebut pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan usulan bersama Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta.
Kata Dwi, sapaannya, pihak Jakpro bersama Pemprov DKI pun telah berkonsultasi dengan arsitektur sekaligus pemenang sayembara revitalisasi TIM, Andra Matin.
"Ini usulan bersama, dalam diskusi tak ada satu orang pun yang mengusulkan. Juga sudah dikonsultasikan dengan Andra Matin," kata Dwi, saat dihubungi, Rabu (27/11/2019).
"Jadi, sebetulnya kalau ini sudah di-desain, ya ini desain bersama," sambungnya.
Di tempat terpisah, Asisten Perekonomian dan Keuangan Pemprov DKI Jakarta, Sri Haryati, menyatakan revitalisasi TIM mulai dibahas pada 2007.
Kata Sri, sapaannya, Andra Matin memang tidak membuat desain hotel yang dimaksud.
Namun seiring berjalannya waktu, kata Sri, terjadi perubahan selama proses diskusi dengan sejumlah pihak.
"Kami melihat perkembangan desain. Tapi semua perubahan diskusi bersama," ucap Sri.
"Ini kan sudah dijelaskan sama pak Dwi, pembangunan revitalisasi TIM tentu mengikuti kebutuhan, dari mulai awal 2007 melakukan sayembara dan lain-lain," dia menambahkan.
Sri pun menyebut proyek pembangunan hotel di TIM ini telah berkonsultasi dengan Andra Matin.
"Ini semuanya juga sudah dengan proses pembahasan dengan pak Andra Matin selaku yang membuat desain dan lain-lain," ucapnya.
Pada hari ini, TribunJakarta.com telah berusaha menghubungi Andra Matin guna mengonfirmasi pernyataan Dwi dan Sri. Namun belum ada respons.
Diberitakan sebelumnya, para seniman di TIM belum diajak diskusi oleh pihak Jakpro.