Hepatitis di Depok
Tetapkan Status Kejadian Luar Biasa, Pemkot Depok Tanggung Biaya Pasien Hepatitis
"Sesuai dengan ketentuan KLB, artinya semua ditanggung oleh pemerintah," ujar Novarita dikonfirmasi wartawan, Minggu (1/12/2019).
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Virus hepatitis di luar lingkungan SMPN 20 Depok, Pancoran Mas, Pemerintah Kota Depok akan menanggung biaya pengobatan para pasien hepatitis yang dirawat di Rumah Sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita berujar, kebijakan tersebut sesuai dengan ketentuan dari ditetapkannya kasus hepatitis tersebut menjadi kejadian luar biasa (KLB).
"Sesuai dengan ketentuan KLB, artinya semua ditanggung oleh pemerintah," ujar Novarita dikonfirmasi wartawan, Minggu (1/12/2019).
Lebih detail, Novarita menjelaskan bahwa biaya pasien hepatitis yang ditanggung oleh pemerintah hanya untuk pasien kelas tiga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok
"Tapi hanya untuk yang dirawat di kelas tiga di RSUD Depok. Intinya harus ada rekomendasi dari pihak sekolah atau ada kaitannya juga kami tanggapi seperti anggota keluarganya atau temannya, yang penting ada datanya kita cover," bebernya
Terakhir, Novarita menuturkan bahwa biaya pengobatan tersebut akan ditanggung selama masa KLB berlangsung.
Untuk diketahui, KLB hepatitis A ditetapkan berlangsung selama dua bulan sejak 20 November 2019 hingga 20 Januari 2020.
"Ini kan dari anggaran bantuan tidak terencana jadi kita cover selama masih dalam status KLB," ujarnya.
Dinaikan jadi KLB parsial
Kasus hepatitis yang menyerang ratusan murid SMPN 20 Kota Depok masih berlanjut, terbaru, Dinas Kesehatan Kota Depok menaikan statusnya.
Mulanya, kasus tersebut ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) parsial, yang mana artinya hanya terjadi di satu lingkungan saja.
Namun saat ini, Dinkes Kota Depok menaikan status tersebut menjadi KLB hepatitis A.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menjelaskan, kenaikan status tersebut disebabkan masih banyaknya murid SMPN 20 Kota Depok yang terserang hepatitis hingga hari ini.
Bahkan, virus hepatitis telah menyebar ke beberapa titik selain di SMPN 20 Kota Depok, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas.
