Dituding Tak Tanggapi Dugaan Bullying, Begini Penjelasan SMP Islam Al-Azhar Summarecon Bekasi

SMP Islam Al-Azhar 31 Summarecon Bekasi membantah dugaan bullying yang menimpa mantan peserta didiknya berinisial P (13).

TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Azmi (tengah) orangtua siswa korban bullying saat melapor ke KPAD Kota Bekasi, Jumat, (6/12/2019) 

"Terakhir kejadian tanggal 26 September 2019, anak saya malah nangis seperti malas ke sekolah, dia malah bilang 'Ibu nggak tahu kalau saya dikeroyok'," ungkapnya.

Dari pengakuan itu, Azmi lalu mendatangi sekolah untuk meminta klarifikasi apa yang terjadi dengan anaknya.

Pihaknya sekolah kata dia, justru tidak menanggapi dugaan bullying itu dengan serius.

Ditambah ketika dia mendapat laporan dari sekolah bahwa anaknya memiliki catatan buruk.

Cerita Dibalik Foto Mesra Rezky Aditya di Resepsi, Citra Kirana Tersipu Disinggung Malam Pertama

Kebakaran di Kembangan Diduga Korsleting Kulkas Saat Penghuni Mengasuh Cucu

Hal ini dilihat dari poin penilaian kelakuan yang telah mencapai angka 1000.

"Kalau di sekolah Al-Azhar Summarecon itu sistemnya poin, kalau poinnya lebih dari 1000 itu dikeluarkan," ungkapnya.

Dari situ Azmi merasa geram, anaknya yang mendapat perlakuan bullying justru menerima poin besar sedangkan pelaku bullying yang mengeroyok anaknya tetap bisa diterima oleh sekolah.

"Harusnya fair, mungkin anak saya pernah terlambat, pernah berkelahi hingga mencolok mata temannya mendapat poin, tapi kalau yang mengeroyok ini tidak mendapat poin justru malah dilindungi berarti itu enggak adil,' jelasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved