Natal dan Tahun Baru 2020
Dinanti Puluhan Tahun, Gereja Santa Clara Yakin Natal Berjalan Lancar Hingga Gelar Lomba Unik
Gereja Katolik Santa Clara Kota Bekasi, bakal menggelar perayaan Natal perdana 25 Desember 2019 mendatang. Bakal ada lomba unik.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Aman dalam arti seperti lalulintasnya diatur dengan baik ya, juga perayaan terlaksana dengan baik, tentu juga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
9000 Jemaat Bakal Hadiri Misa Malam Natal
Raymundus Sianipar, Pastor Gereja Santa Clara Bekasi Utara, mengatakan, total jemaat yang ada di gereja tersebut mencapai 9.000 jiwa.
"Terdapat 13 wilayah dengan 63 lingkungan di dalamnya," kata Raymundus saat dijumpai di Gereja Santa Clara, Kamis, (19/12/2019).
Pada saat perayaan malam misa Natal 24 Desember 2019 mendatang, diperkirakan seluruh jemaat akan hadir untuk melaksaan ibadah.
Kapasitas Gereja Santa Clara Bekasi Utara hanya bisa menampung 1500 jemaat. Untuk itu, area basement nantinya akan digunakan juga untuk lokasi umat pada saat misa malam Natal.
Jadwal misa Natal di Gereja Santa Clara Bekasi Utara akan dibagi menjadi dua jadwal, pertama pukul 17.00 WIB, jadwal kedua dimulai pukul 21.00 WIB.
"Kita buat interval waktu yang cukup jauh agar parkiran bisa diatur sedemikian dan pasti akan ramai tidak akan muat di gereja, untuk mengantisipasinya nanti lantai bawah basement akan buat umat juga," kata Raymundus.
"Untuk mobil nanti tempat parkir di luar, mungkin hanya sepeda motor yang bisa parkir di belakang," tambahnya.
Adapun sebelum menempati tempat ibadah baru, jemaat Gereja Santa Clara Bekasi Utara menggelar perayaan natal di Kapel Taman Wisma Asri Bekasi Utara.
Tempat ibadah tersebut berdiri dengan menggunakan bangunan ruko dengan luas terbatas.
Pihaknya di tempat ibadah terdahulu menggelar malam misal Natal sebanyak empat kali. Hal ini dilakukan agar dapat menampung jemaat seluruhnya.
"Dulu di Asri itu ketika perayaan Natal bisa 1500an dan itu sangat tidak muat, sedangkan untuk sekarang (di tempat ibadah baru) kemungkinan bisa 2 hingga 3 kali lipatnya untuk sekali misa itu," jelas dia.
Ada Pohon Natal dari Barang-barang Bekasi Bertema Toleransi
Panitia perayaan Hari Raya Natal 2019, Gereja Santa Clara Bekasi Utara menggelar kegiatan lomba unik untuk para jemaatnya.
Lomba tersebut berupa pembuatan pohon natal dengan menggunakan barang-barang bekas atau daur ulang.
Eni Widiastuti, kordinator lomba, mengatakan, peserta merupakan perwakilan dari 13 wilayah yang ada di Paroki Santa Clara Bekasi Utara.
"Jadi lomba ini diikuti 13 wilayah, jurinya nanti romo (pastor) Gereja Santa Clara," kata Eni saat dijumpai di gereja, Kamis, (19/12/2019).
Lomba ini mengharuskan peserta memanfaatkan barang-barang bekas seperti bekas botol minuman, karton, plastik kemasan dan semacamnya.
Kriteria pohon natal sendiri harus minimal setinggi 3 meter lengkap dengan hiasan dan pernak-pernik khas pohon natal pada umumnya.
"Kriteria penilaian pertama harus bahan daur ulang, kedua harus ada pesan (tema), ketiga kreativitas keindahan, keempat ada unsur muatan lokal, seperti misal di sini kan Bekasi, apa saja yang menyangkut Bekasi dimasukkan," jelas dia.
Lomba tersebut sudah dimulai sejak 15 Desember 2019 lalu, untuk penjuriannya dijadwalkan bakal berlangsung pada 22 Desember 2019 mendatang.
"Proses pembuatan dilakukan di sini (Greja Santa Clara), mereka memabwa sendiri perlengkapannya, sudah ada bebarapa yang hampir jadi," jelas dia.
Ketika TribunJakarta.com menyambangi Gereja Santa Clara Bekasi Utara, nampak sejumlah karya pohon natal dengan bahan baku dari barang bekas yang hampir jadi.
Salah satu diantaranya nampak memasukkan konsep toleransi dengan menyisipkan simbol-simbol keagamaan seperti Islam, Hindu dan Budha.
Di dalamnya juga terdapat simbol-simbol yang melambang Kota Bekasi dan burung Garuda tanda Bhineka Tunggal Ika.
"Iya itu artinya menonjolkan kearifan lokal bahwa sekarang di area Santa Clara ini toleransi sudah terbentuk dari berbagai macam latar belakng, makannya kebhinekaan itu untuk NKRI," jelas dia.
Sementara itu, Pastor Gereja Santa Clara Bekasi Utara, Raymundus Sianipar, mengatakan, kegiatan lomba ini adalah yang pertama digelar.
Sebelumnya, saat perayaan Natal Paroki Santa Clara Bekasi Utara jarang mengadakan lomba-lomba yang melibatkan banyak orang atau dalam skala besar.
"Tahun lalu kita tidak buat lomba-lomba, paling kalau hari raya hanya buat tumpeng, lomba itu tidak ada, mungkin kegiatan anak-anak seperti mewarnai, mereka melukis di rumah lalu di kirim ke kita hasilnya," ujar dia.
