Polemik Pembangunan Hotel di TIM
Gedung Graha Bhakti Budaya TIM Dihancurkan, Mahasiswa IKJ: Bangunan Sejarah Tinggal Kenangan
Gedung opera Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat mulai dihancurkan, mahasiswa IKJ sebut bangunan sejarah tinggal kenangan.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Gedung opera Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat mulai dihancurkan, Kamis (6/2/2020) pagi.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, dua mobil pengangkut alat berat beroperasi.
Atap-atap gedung Graha Bhakti Budaya ini mulai dihancurkan dengan mobil pengangkat alat berat.
Sejumlah petugas berpakaian lengkap mondar-mandir di lokasi.
• Sejarah Taman Ismail Marzuki, Dibangun Era Ali Sadikin, Didirikan Hotel Era Anies Baswedan
• Pemenang Sayembara Desain Revitalisasi Monas Sebut Tak Ada Rancangan Penebangan Pohon
• Bungkam Revitalisasi Monas dan Tunjuk Napi Jadi Dirut TJ, Gubernur Anies Malah Angkat Tangan
• Suku Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu Targetkan Festival Pulau Untung Jawa Tarik 3.000 Wisatawan
Gedung Graha Bhakti Budaya ini berdekatan dengan Kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Mahasiswa IKJ, Andre (23), mengatakan gedung Graha Bhakti Budaya ini merupakan bangunan bersejarah.
"Bagi saya, bangunan gedung Graha Bhakti Budaya ini sangat bersejarah," ucap Andre saat diwawancarai TribunJakarta.com, di area TIM, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020).
"Nah, sekarang ini bangunan sejarah di TIM tinggal kenangan," lanjutnya.
Meski begitu, Andre mengatakan kegiatan seni di TIM tak boleh berhenti.
"Bangunan sejarah boleh dihancurkan, tapi kegiatan seni harus tetap berjalan. Seni itu panjang umur sampai kapan juga," ucapnya.
Sementara itu, gedung tersebut juga berdekatan dengan bioskop XXI yang termasyhur dengan film dan harganya relatif terjangkau.
Itu pun jika dibanding dengan bioskop Metropole, Cikini, Jakart Pusat.
Sayangnya, gedung XXI tersebut juga telah dihancurkan.
Usulan Hotel di TIM
Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto, menyebut pembangunan hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan usulan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kata Dwi, sapaannya, pihak Jakpro bersama Pemprov DKI pun telah berkonsultasi dengan arsitektur sekaligus pemenang sayembara revitalisasi TIM, Andra Matin.
"Ini usulan bersama, dalam diskusi tak ada satu orang pun yang mengusulkan. Juga sudah dikonsultasikan dengan Andra Matin," kata Dwi, saat dihubungi, Rabu (27/11/2019).
"Jadi, sebetulnya kalau ini sudah di-desain, ya ini desain bersama," sambungnya.
Di tempat terpisah, Asisten Perekonomian dan Keuangan Pemprov DKI Jakarta, Sri Haryati, menyatakan revitalisasi TIM mulai dibahas pada 2007.
Kata Sri, sapaannya, Andra Matin memang tidak membuat desain hotel yang dimaksud.
Namun seiring berjalannya waktu, kata Sri, terjadi perubahan selama proses diskusi dengan sejumlah pihak.
"Kami melihat perkembangan desain. Tapi semua perubahan diskusi bersama," ucap Sri.
"Ini kan sudah dijelaskan sama pak Dwi, pembangunan revitalisasi TIM tentu mengikuti kebutuhan, dari mulai awal 2007 melakukan sayembara dan lain-lain," dia menambahkan.
Sri pun menyebut proyek pembangunan hotel di TIM ini telah berkonsultasi dengan Andra Matin.
"Ini semuanya juga sudah dengan proses pembahasan dengan pak Andra Matin selaku yang membuat desain dan lain-lain," ucapnya.