Formula E

Ditanya Polemik Formula E di Monas hingga Revitalisasi TIM, Anies: Tiktok Aja Dulu

Saat para awak media meminta tanggapannya soal pernyataan Megawati terkait Formula E, Anies malah mengajak awak media bermain aplikasi Tiktok.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di GOR UNJ, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (20/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan ini tengah menjadi sorotan publik.

Pasalnya, kebijakan yang dikeluarkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini kerap menimbulkan polemik.

Seperti penyelenggaraan Formula E di kawasan Monas yang mendapat kecamatan dari berbagai pihak, mulai dari masyarkat hingga tokoh politik.

Bahkan, mantan Presiden ke-4 RI Megawati Soekarnoputri turut melayangkan protes terhadap rencana Anies menggelar balap mobil tanpa emisi itu di kawasan Monas yang berstatus cagar budaya.

Tak habis sampai di situ, kebijakan Anies merevitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) juga tak luput dari kecaman banyak pihak.

Para seniman yang telah bertahun-tahun tinggal di lokasi itu pun mengecam rencana Anies yang akan membangun hotel bintang lima di kawasan itu.

Mereka takut, kawasan yang telah bertahun-tahun menjadi pusat kesenian akan beralih fungsi menjadi lokasi bisnis atau dikomersilkan oleh Anies.

Terlebih, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Propertindo (JakPro) sendiri ditunjuk sebagai pihak yang akan mengelola TIM selama 28 tahun

Meski kebijakan yang dikeluarkannya kerap menimbulkan polemik, orang nomor satu di DKI ini enggan berkomentar.

Saat para awak media meminta tanggapannya soal pernyataan Megawati terkait Formula E, Anies malah mengajak awak media bermain aplikasi Tiktok.

Hal ini ia sampaikan usai menghadiri acara penyerahan kunci hasil bedah rumah oleh Bazis DKI kepada 420 kaum duafa di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur.

"Kita (main) Tiktok aja dulu," ucapnya, Kamis (20/2/2020).

Setelah itu, Anies pun langsung berjalan menuju mobil berkelir hitam yang telah menunggunya.

Beberapa awak media pun kembali berusaha meminta tanggapan Anies soal revitalisasi TIM yang dikecam oleh para seniman.

Namun, lagi-lagi Anies enggan menanggapi dan kembali mengajak para pewarta untuk bermain aplikasi Tiktok.

"Sudahlah, kita main Tiktok saja dulu," ujarnya.

Aplikasi Tiktok sendiri belakangan memang tengah digandrungi oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, mulai dari kelas bawah hingga pejabat.

Anies sendiri tampak mulai keranjingan aplikasi asal negeri Tiongkok ini setelah kemarin, Rabu (19/2/2020) sempat menjajalnya bersama sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta.

Tak hanya sekali, Anies kemudian kembali bermain Tiktok bersama Gubernur Jawa Barat Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat hadir dalam acara salah satu stasiun swasta.

Megawati kritik Anies

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E yang akan dilakukan di kawasan Monumen Nasional ( Monas).

Ia menilai tak semestinya gelaran balap mobil dilakukan di Monas yang merupakan kawasan cagar budaya.

Kendati demikian, Megawati meminta agar pernyataannya itu tidak dibenturkan dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Monas itu di dalam keputusan peraturan itu adalah cagar budaya, garis bawahi. Tapi jangan pula saya dibentur-benturkan (dengan) Pak Anies," kata Mega saat pengumuman pasangan calon kepala daerah di kantor PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Untuk Pertama Kali, Lomba Lari Marathon 70 Km Bakal Digelar di Kampus UI

Polisi Masih Memburu Pelaku Pembuang Bayi di Kali Ciliwung

Istri Korban Penusukan Suami di Serpong Utara Trauma Berat, Ingin Proses Hukum Berlanjut

Menurut Mega, Anies memang telah melanggar aturan. Ia mengatakan kawasan Monas tidak boleh dipakai sebagai arena kompetisi.

"Bahwa Monas itu adalah sudah pasti peraturannya merupakan cagar budaya. Artinya tidak boleh dipergunakan untuk apa pun juga," tutur dia.

Megawati pun mengaku heran mengapa Anies berkukuh menyelenggarakan event Formula E di Monas.

Mega berharap kasus ini menjadi contoh bagi para calon kepala daerah agar tidak menabrak aturan jika kelak memimpin.

"Kenapa sih, mau bikin Formula E kenapa sih harus di situ? Kenapa sih enggak di tempat lain? Kan begitu. Peraturan itu ya peraturan," kata Mega.

"Kalian juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan. Alasan apapun (jangan langgar peraturan)," tegas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved