Praktik Aborsi Ilegal di Paseban
Aborsi Ilegal di Paseban, Kunjungan Anggota Komisi IX DPR Hingga Bakal Panggil Kapolri dan Kapolda
Anggota Komisi IX bidang kesehatan dan ketenagakerjaan mendatangi eks tempat aborsi ilegal, pada kemarin Rabu (26/2/2020) siang.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Bahkan, puluhan orang diduga berstatus aktif dalam bidang medis atau paramedis ikut terlibat.
"Kami nanti panggil Kapolri dan Kapolda guna menjelaskan kasus-kasus ini," ucap Anshory.
Menurut Anshory, kasus aborsi ilegal di Paseban Raya ini merupakan kejahatan.
"Wah, itu kejahatan dan harus diberantas ke akar-akarnya," ujar dia.
Anshory pun mencurigai adanya campur tangan pihak lain yang bermain dalam kasus ini.
"Kalau ada orang yang merasa aman melakukan penyimpangan, itu berarti ada orang besar," kata dia.
"Siapa ini, kami ingin menjamin anak bangsa. Kesalahan besar berarti pada orang hebat itu. Dalam 21 bulan, lho," sambungnya.
Karena itu, pihak kepolisian sangat dipercaya guna mengusut tuntas kasus ini sampai ke akar-akarnya.
"Wah, itu kejahatan dan harus diberantas ke akar-akarnya," tegas Anshory.
"Kami serahkan dan percayakan kepada polisi," tutupnya.
Antisipasi Aborsi Ilegal

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengajak warga Ibu Kota ini agar mengantisipasi tindakan aborsi ilegal.
"Seandainya ada hal yang menyimpang, kami siap tindak lanjut dan merespons apapun keluhan dari masyarakat terkait dengan perizininan klinik," kata Widyastuti, saat diwawancarai, di bekas tempat aborsi ilegal, Jalan Paseban Raya, Jakarta Pusat, Rabu siang (26/2/2020).
Dia mengatakan, lebih dari 1.500 klinik di Jakarta diawasi langsung Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
• Normalisasi Kali Sunter Terhenti, Warga Cipinang Melayu Kebanjiran
• Pansus Banjir Dituding untuk Cari Kesalahan Gubernur, Johny Simanjuntak Lantang: Kita Cari Solusi
Mulai dari tingkat kelurahan hingga provinsi.