Guru SMA di Kupang Babak Belur Dianiaya Murid, Daftar Hadir saat Ujian Jadi Pemicu Keributan
Hanya karena persoalan daftar hadir, tiga pelajar SMA di Kupang nekat menganiaya gurunya hingga babak belur.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, KUPANG - Peristiwa memprihatinkan terjadi di SMA Negeri 1 Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tiga pelajar di sekolah tersebut nekat menganiaya gurunya hingga babak belur.
Bagaimana tidak, seorang guru di dalam kelas dihajar habis-habisan oleh 3 murid secara bersamaan.
• Harga Masker dan Hand Sanitizer Melonjak, Ruben Onsu: Kasihan Rakyat Kecil, Gak Semua Bisa Beli
Kasus pengeroyokan ini dialami guru bidang studi Bahasa Indonesia atas nama, Yelfret Malafu (45) alias YM, warga Desa Sillu, Kecamatan Fatuleu.
Peristiwa penganiayaan yang melibatkan murid dan guru itu membuat YM, melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian setempat.
YM merasa tidak terima telah dianiaya oleh muridnya sendiri.
Mendapat laporan tersebut, aparat kepolisian sektor Fatuleu Polres Kupang langsung bergerak dan mengamankan tiga pelajar tersebut pada Selasa (3/3/2020).
Melansir dari Kompas.com, Pejabat Humas Polres Kupang, Aipda Randy Hidayat membenarkan pihaknya telah mengamankan 3 pelajar yang diduga melakukan penganiayaan terhadap YM.
"Tiga orang pelajar SMA ini diamankan Selasa kemarin. Tiga pelajar ini yakni berinisial TS dan rekannya," ungkap Randy (4/3/2020).
Diketahui tiga pelajar yang diamankan itu berinisial CYT (19), YCVPH (17), dan OK (19).
• 10 Pasien Gejala Virus Corona Dirawat di RSUP Persahabatan
Pelaku Tak Terima Ditegur
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tiga murid yang menganiaya YM hanya gara-gara tak senang ditegur di dalam kelas oleh korban.
Randy menyebut, penganiayaan bermula saat sang guru menanyakan daftar hadir kepada muridnya.
Saat itu YM, guru Bahasa Indonesia menegur muridnya karena belum mengisi daftar kehadiran.
"Guru ini dianiaya karena menanyakan daftar hadir kepada para pelaku dan murid yang lain," ungkap Randy.