Virus Corona di Indonesia

570 Orang Positif Virus Corona, Profesor David Beberkan Faktor Utama Penyebab Cepatnya Tersebar

Wakil Kepala Lembaga Eijkman, Profesor David Handojo Muljono membeberkan faktor utama penyebab cepatnya virus corona menyebar di Indonesia.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Tangkapan Layar YouTube/Talk Show tvOne
Wakil Kepala Lembaga Penelitian Biologi Molekuler atau Eijkman, Profesor David Handojo Mujono. 

"Yang memang pada saat itu belum diketahui, belum ada kesepakatan harus ada social distancing," ungkapnya.

Bantu Cegah Penyebaran Virus Corona, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Salurkan Donasi untuk Tim Medis

Prof. David mengungkapkan menjaga jarak sangatlah penting untuk mencegah penyebaran virus corona.

Terutama menjaga jarak dari orang yang batuk dan bersin.

"Tadi sudah disampaikan bahwa, (re, menjaga) jarak sangat penting," kata David.

Menurutnya partikel yang keluar ketika seseorang batuk atau bersin bisa bertahan cukup lama di udara bebas.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Shutterstock via Kompas)

Hal itu akan membahayakan apabila terhirup oleh orang yang sehat.

"Karena kita lihat, kalau seseorang batuk misalnya, atau bersin, yang keluar dari pernapasannya itu adalah butiran-butiran air, yang dia (re, virus) bertahan cukup lama dan itu terhirup," tuturnya.

"Makin banyak jumlah virus yang terhirup, maka tentunya penyakitnya lebih banyak, dan lebih banyak virus yang masuk, itu yang pertama," lanjutnya.

Tak hanya melalui droplet atau partikel yang keluar saat besin, Prof. David juga mengungkapkan kontak lain yang bisa menjadi faktor penularan Covid-19.

50 Bilik Disinfektan Akan Disebar di Kota Tangerang, Muat Sampai 4 Orang

Satu di antaranya adalam melalui barang.

"Dan yang kedua, juga bisa kontak yang lain ya," katanya.

"Misalnya, kalau kita memegang sesuatu lalu tidak sadar kita memegang bagian wajah yang mengandung selaput lendir, itu juga bisa menyebabkan penularan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Prof. David mengungkapkan penyebaran virus memang lebih intens melalui udara.

"Tetapi memang lebih intens ya melalui udara, atau pun partikel-partikel yang terhirup tadi," ungkapnya.

Ia mengatakan virus dapat bertahan cukup lama di udara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved