Praktik Aborsi di Hotel Surabaya: Bidan Berikan Obat Pendorong Janin Hingga Kecurigaan Rumah Sakit
Praktik aborsi di sebuah hotel di Surabaya dibongkar Polrestabes Surabaya. Libatkan bidan dan kecurigaan rumah sakit.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Rutin Terima Pasien
Hasil pemeriksaan sementara terungkap bahwa tenaga kesehatan itu sudah banyak menerima pasien yang meminta janinnya digugurkan.
Kepada polisi, bidan SM mengaku hampir setiap bulan menerima permintaan aborsi.
"Pengakuan sementara kepada penyidik setiap bulan menerima permintaan praktik aborsi, tapi ini masih kami dalami keterangannya. Kami juga butuh bukti pendukung," terang Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, melalui Wakasat Reskrim Kompol Ardian Satrio Utomo, saat dihubungi melalui telepon, Senin (6/4/2020).
Mantan Kasubdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jatim, menegaskan pihaknya bakal menguak tabir aborsi yang dilakukan tenaga medis itu. Bisa saja, anggapannya hotel dipilih karena dinilai aman.
Apakah tenaga medis yang praktik aborsi selalu menggunakan jasa hotel agar tak mudah terendus?
"Penyelidikan masih kami kembangkan. tunggu sampai selesai," terangnya.
Kasus Pertama
Praktik aborsi yang dilakukan di hotel oleh salah satu tenaga medis terhadap perempuan berusia 17 tahun adalah kasus pertama yang diungkap Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengakui jika kasus tersebut yang pertama kali.
"Ini kasus aborsi baru yang menggunakan tempat di hotel," katanya, Senin (6/4/2020).
Mantan Kasubdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jatim, menegaskan pihaknya bakal menguak tabir aborsi yang dilakukan tenaga medis itu.
Apakah tenaga medis yang praktik aborsi selalu menggunakan jasa hotel agar tak mudah terendus?
"Penyelidikan masih kami kembangkan. tunggu sampai selesai," terangnya.
Apakah yang dilakukan tenaga medis itu sudah sering?
"Tunggu dulu, semua masih dalam proses pengembangan," paparnya.