Wanita Lempar Bayinya ke Atap Tetangga Sejauh 3 Meter Usai Melahirkan di WC, Diduga Malu karena Ini

Seorang wanita muda berinisial DF (19) diduga melempar bayi laki-lakinya ke atap rumah tetangga. Diduga malu karena alasan ini.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Freepik
Ilustrasi Bayi 

TRIBUNJAKARTA.COM, MOJOKERTO - Seorang wanita muda berinisial DF (19) diduga melempar bayi laki-lakinya ke atap rumah tetangga.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Piera Tendean, Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jumat malam (03/3/2020) sekira pukul 21.05 WIB.

Penyidik Satreskrim Polres Mojokerto Kota masih menyelidiki motif dibalik sang ibu muda itu melemparkan bayi tersebut ke atap rumah tetangganya.

Diketahui, awalnya wanita tersebut melahirkan bayi di dalam kamar mandi yang terletak di lantai dua rumahnya.

Kemudian, wanita itu melempar bayi yang baru dilahirkannya dari kamar mandi ke atas atap rumah tetangga yang jaraknya sekitar 2 meter sampai 3 meter

Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Sodik Efendi, menjelaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi yaitu orang tua yang bersangkutan termasuk seorang pria diduga menghamilinya. Dari keterangan mereka diduga ibu kandungnya sengaja membuang bayi tersebut ke atas genting.

"Terduga pelaku setelah melahirkan diduga melemparkan bayi itu dari jendala kamar mandi ke atas genting rumah tetangganya," ujarnya, Senin (6/4/2020).

Ia mengatakan pihaknya masih mendalami motif pelaku yang tega membuang bayi yang baru dilahirkannya itu.

Bayi laki-laki yang ditemukan warga di atas genting rumah warga dirawat di rumah sakit.
Bayi laki-laki yang ditemukan warga di atas genting rumah warga dirawat di rumah sakit. (Surya.co.id/istimewa)

Pasalnya, wanita ini melahirkan bayi tanpa status pernikahan. Pihaknya juga menunggu hasil visum terhadap yang bersangkutan.

"Kondisi ibu dan bayi cenderung stabil dan sehat sekarang masih dirawat di rumah sakit Kota Mojokerto," ungkapnya.

Ditambahkannya, terduga pelaku belum diperiksa lantaran masih dirawat intensif di rumah sakit.

"Kami tidak bisa melakukan pemeriksaan karena yang bersangkutan masih dalam tahap pemulihan," tandasnya.

Seperti yang diberitakan, masyarakat Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto digegerkan dengan penemuan sesosok bayi yang dibuang di atas genting rumah warga.

Bayi laki-laki tersebut diduga sengaja dibuang oleh ibu kandungnya karena hasil hubungan gelap.

Penemuan bayi ini pertama kali diketahui oleh Farida (32) bersama suaminya Prapto (36). Keduanya, mendengar suara bayi menangis kemudian naik ke atas genting rumah salah satu warga di Jalan Piera Tendean Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jumat malam (03/3/2020) sekira pukul 21.05 WIB.

Mereka melihat bayi dalam kondisi tergeletak di atas genting dalam kondisi tanpa busana.

Warga memperoleh informasi ada seorang warganya yang dicurigai membuang bayi tersebut.

Mereka mendatangi rumah yang bersangkutan untuk memastikannya. Hasilnya, seorang wanita inisal DF (19) yang baru melahirkan diduga membuang bayinya di atas genting karena malu hasil dari hubungan di luar nikah.

Warga membawa yang bersangkutan ke rumah sakit Hasanah karena dalam kondisi lemas baru melahirkan untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Kondisi Ibu Lemas

Ilustrasi Bayi
Ilustrasi Bayi (Shutterstock via Kompas)

Warga Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto dihebohkan dengan penemuan sesosok bayi di atas genting rumah.

Bayi laki-laki tersebut diduga sengaja dibuang oleh ibu kandungnya karena hasil hubungan gelap.

Setelah dilakukan pencarian, ibu bayi malang ini ditemukan lalu dievakuasi ke rumah sakit dalam kondisi lemas.

Kepala Kelurahan Sentanan, dr Fatoni, menjelaskan bayi ini ditemukan oleh Farida bersama suaminya Prapto (36).

Mereka melihat bayi dalam kondisi tergeletak di atas genting rumah milik Daniel di Jalan Piera Tendean Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jumat malam (03/3/2020) sekira pukul 21.05 WIB.

"Jadi saksi mendengar ada suara bayi menangis kemudian mereka naik ke atas genting rumah Bapak Daniel ditemukan bayi laki-laki yang baru lahir tanpa busana," ujarnya, Minggu (5/4/2020).

Ia mengatakan warga setempat bersama-sama mengevakuasi bayi mungil dari atas genting.

Mereka membawa bayi laki-laki ini ke Rumah Sakit RSI Hasanah Kota Mojokerto.

"Bayi tersebut di bawa ke rumah sakit Hasanah oleh warga untuk mendapat perawatan secepatnya karena terdapat luka di bagian kepalanya," ungkapnya.

Masih kata Fatoni, pihaknya memperoleh informasi ada seorang warganya yang dicurigai membuang bayi tersebut.

Mereka mendatangi rumah yang bersangkutan untuk memastikannya.

Hasilnya, seorang wanita inisal DF (23) baru melahirkan diduga membuang bayinya di atas genting karena malu hasil dari hubungan diluar nikah.

"Warga membawa yang bersangkutan ke rumah sakit Hasanah karena dalam kondisi lemas baru melahirkan untuk mendapat perawatan lebih lanjut," jelasnya.

Ditambahkannya, warga bersama perangkat desa melaporkan kejadian penemuan bayi ke Polres Mojokerto Kota.

"Sampai saat ini ibu dan bayi mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasanah," tandasnya.

Kronologi

Diduga hasil hubungan gelap, seorang perempuan berinisial LUD (19), warga Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Jawa Timur, tega membuang bayi yang baru dilahirkannya ke atap rumah tetangganya bernama Parto, Jumat (3/4/2020) malam.

Bayi tersebut ditemukan setelah Parto mendengar benda jatuh dari di atap rumahnya. Suara benda jatuh itu diikuti suara tangisan bayi.

Mendengar itu, Parto pun lantas mengecek benda yang jatuh di atas atap rumahnya.

"Saat dicek oleh saudara Parto, didapati seorang bayi yang baru lahir tergeletak di atas genteng, tepatnya tersangkut di saluran talang rumah," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Sodik Effendi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/4/2020) malam.

Sambungnya, oleh parto dan istrinya, bayi tersebut dibawa ke Rumah Sakit Hasanah, Kota Mojokerto.
Sebelum bayi tersebut ditemukan warga, kata Sodik, pada Jumat sekitar pukul 20.00 WIB, LUD yang sedang hamil 9 bulan berpamitan kepada ibunya ke kamar mandi.

Hingga 30 menit di dalam kamar mandi, LUD tak kunjung keluar.

Setelah melahirkan, LUD diduga membuang bayi yang baru dilahirkannya itu ke atap rumah tetangganya Parto.

Setelah penemuan itu, kata Sodik, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait motif pembuangan bayi yang baru lahir tersebut.

"Motifnya masih kami selidiki. Namun soal status perkawinan, perempuan yang kami duga sebagai pelaku, belum pernah menikah," ungkap dia. 

Kenal Baik dengan Riza Patria, Wali Kota Airin Ucapkan Selamat dan Pesan untuk Wagub Baru Jakarta

Pengusaha Kuliner di Depok Diminta Tak Layanani Makan di Tempat, Kecuali Take Away & Delivery Order

Kaki Sampai Melepuh Selamatkan Nyawa Anak, Ibu Korban Akui Tak Sengaja Membunuh: Saya Menyesal

Diberitakan sebelumnya, warga Kota Mojokerto, Jawa Timur, dikejutkan dengan penemuan sosok bayi yang baru dilahirkan tergeletak di atap rumah warga, Jumat (3/4/2020) malam lalu. 

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Sodik Effendi mengungkapkan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat tengah malam hingga Sabtu dini hari lalu, dugaan kuat pelaku pembuangan bayi adalah ibunya sendiri.

Dijelaskan, terduga pelaku pembuang bayi adalah LUD, perempuan berusia 19 tahun yang tinggal di Kelurahan Sentanan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

"Dugaan kami, pelakunya adalah ibu kandung dari si bayi," kata Sodik, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/4/2020) malam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Ditemukannya Bayi Baru Lahir di Atap Rumah, Berawal dari Suara Benda Jatuh", . 

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Ibu Muda di Mojokerto Melempar Bayi Hasil Hubungan Gelap ke Genting Rumah Tetangga,.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Penemuan Bayi Laki-laki di Atas Genting di Mojokerto, Ibunya Ditemukan dalam Kondisi Lemas, .

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved