Sempat Dilaporkan Hilang, Siswa SMP di Sumut Ditemukan Tewas dalam Kondisi Terkubur Setengah Badan

Penemuan jasad remaja berusia 13 tahun menggegerkan warga di Kecamatan Gunung Melala, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (8/4/2020).

Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Tangkapan Layar TribunMedan
Erni, maktua remaja korban pembunuhan di Simalungun (Tribun-Medan.com/Alija Magribi) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Penemuan jasad remaja berusia 13 tahun menggegerkan warga di Kecamatan Gunung Melala, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (8/4/2020).

Pasalnya, jenazah tersebut ditemukan dalam keadaan duduk terkubur di areal perkebunan Kebun PTPN III Kebun Bangun, Jalan Asahan Km 16-17.

Dilansir TribunMedan (grup TribunJakarta), jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga yang sedang mengangon ternaknya.

Kapolsek Bangun AKP Banuara Manurung membenarkan penemuan jasad remaja tersebut.

Menurut Banuara, korban ditemukan tewas di kebun karet milik PTPN III, tepatnya di sekitar Afdeling 2, blok 1 19 TBM 11, Kecamatan Gunung Melala, Simalungun.

Adapun, korban merupakan seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun dan masih duduk di bangku kelas VIII sekolah menegah pertama (SMP).

Penelusuran TribunJakarta, terdapat sejumlah fakta terkait jasad remaja yang ditemukan terkubur di area perkebunan.

Berikut sederet fakta tentang penemuan jenazah remaja 13 tahun terkubur di area perkebunan yang berhasil TribunJakarta rangkum:

PSBB Jakarta Resmi Diterapkan, Ragam Kegiatan Ini Tetap Diperbolehkan: Ada Khitanan hingga Pemakaman

Sempat Dilaporkan Hilang

Dilansir Kompas.com, AKP Banuara Manurung menyebut bahwa siswa SMP tersebut awalnya dilaporkan tidak pulang ke rumah sejak Sabtu (4/4/2020).

"Pada hari Senin kemarin, datang keluarga menyampaikan ke Polsek kita, Polsek Bangun, untuk mengabarkan bahwa anaknya tidak pulang ke rumah," kata Banuara, Kamis (9/4/2020).

Polisi pun segera menindaklanjuti laporan tersebut.

Ditemukan Terkubur Separuh Badan

Empat hari setelah remaja tersebut tak pulang ke rumahnya, korban ditemukan dalam keadaan tewas mengenaskan.

Korban ditemukan di kebun karet milik PTPN III, tepatnya di sekitar Afdeling 2, blok 1 19 TBM 11, Kecamatan Gunung Melala, Simalungun.

Saat ditemukan, korban dalam keadaan terkubur separuh badan.

Bagian tubuh korban yang tidak terkubur ditutupi dedaunan dan tanaman merambat.

Resmi, Cuti Bersama Idul Fitri 2020 Digeser ke Desember: Berikut Daftar Libur Nasional Lengkap

"Saat ditemukan, korban separuh badannya ditanam, yang tampak mulai dari dada bagian atas. Dada bagian bawah ditanam, ditutupi daun-daunan, tumbuh-tumbuhan menjalar," kata Banuara.

Selanjutnya, Polsek menghubungi tim Inafis Polres Simalungun dan selanjutnya membawa jenazah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasemen Saragih untuk diautopsi.

Ponsel dan Sepeda Motor Hilang

Saat keluar dari rumah, korban diketahui membawa sepeda motor.

Namun motor dan ponsel korban justu tak ada di lokasi penemuan jasad.

Polisi justru mendapati satu cangkul di lokasi.

"Kita mencari bukti, menyisir di seputaran TKP. Kita mendapat barang bukti satu cangkul yang diduga untuk menanam korban," ucap dia.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Net)

Pelaku Masih Remaja

Dari hasil temuan, dua orang diduga pelaku pembunuhan diringkus.

Mereka yakni RBP (17) dan MA (17).

Seorang saksi yang menemukan jenazah korban mengaku mengenali korban.

"Pelaku kenal korban," kata dia.

Polisi masih akan melakukan pendalaman untuk mengetahui motif pembunuhan tersebut.

Ini 11 Aturan PSBB di Jakarta: Ojol Dilarang Angkut Penumpang hingga Fasilitas Umum Ditutup

Sepeda Motor Korban Baru

Dilandir oleh TribunMedan, seorang kerabat korban mengatakan, sekitar sebulan lalu korban dibelikan motor baru.

Erna mengaku mengetahui korban keluar bermain bersama terduga pelaku dengan mengendarai sepeda motornya.

"Pelakunya ini katanya temannya, tapi kami enggak tahu. Kami enggak kenal itu apakah temannya. Cuma tahunya orang sekampung juga," kata dia.

Menurut Erna, korban adalah sosok periang.

Sehingga Erna heran ada orang yang tega menghabisi nyawa korban dan mengubur tubuhnya sembarangan.

"Dia ini sehari-hari periang. Sama keluarga baik. Kami juga enggak pernah dengar dia ada musuh di pergaulannya," katanya.

Dibuka Besok, Cek Syarat Pengajuan Kartu Prakerja, Tersedia Kuota untuk 5,6 Juta Orang

Tinggal Bersama Nenek

Diungkapkan Erna, sejak ornagtua korban berpisah kurang lebih 5 tahun lalu, korban tinggal bersama neneknya.

"Dia ini tinggal sama neneknya. Di kampung, Nagori Bahjoga, Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi. Anak kedua dia ini," terang sang Maktua.

Diakui Erna, sebulan belakangan Chanda Prayoga dibelikan sepeda motor baru jenis matic oleh orangtuanya.

Sehari-hari Chanda kerap bermain dengan sepeda motor barunya hingga belakangan bertemu dengan para pelaku pada Sabtu (4/4/2020) malam.

(TribunJakarta/Kompas.com/TribunMedan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved