Virus Corona di Indonesia

Kelakar Sopir Bus Soal PSBB dan Larangan Penumpang Mudik dari Zona Merah Covid-19

Di kalangan para sopir bus AKAP ada kelakar tentang PSBB, tidak seperti yang digambarkan pemerintah di saat Covid-19.

Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Deretan bus berjejer di Terminal Kalideres, Jakarta Barat siap mengantarkan para penumpang, Kamis (23/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra dan Jaisy Rahman Tohir 

TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Sopir bus cemas tak dapat uang, karena dari 24 April sampai 7 Mei tak bisa membawa penumpang dari zona merah Covid-19 atau yang berlakukan PSBB.

Sejak operasional bus dibatasi dari pukul 06.00 sampai 18.00 WIB, karyawan PO bus AKAP di Jakarta sudah tak dapat penumpang.

Sampai-sampai di kalangan para sopir bus AKAP ada kelakar tentang PSBB, tidak seperti yang digambarkan pemerintah di saat Covid-19.

Presiden Jokowi mengaku terpaksa mengeluarkan kebijakan larangan mudik lebaran karena penyebaran virus corona atau Covid-19 akan pindah ke kampung.

Sementara itu, Pemprov DKI memberlakukan perpanjangan PSBB di Jakarta dari 24 April sampai 22 Mei atau H-2 Hari Raya Idul Fitri.

Dikatakan Yanto, apabila larangan mudik ini resmi berlaku, maka perusahaan tempatnya bekerja otomatis akan menghentikan segala kegiatannya.

Iba Lihat Nasib Janda Samping Rumah, Pak Guru ini Kembalikan Sembako Pemberian Pemkot Bekasi

"Infonya otomatis berhenti karena kan harus ikuti aturan pemerintah," kata Yanto.

Yanto (50) satu dari ratusan sopir bus AKAP yang tiap harinya mengangkut penumpang dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Apabila larangan mudik diberlakukan, otomatis Yanto dan rekan seprofesinya dipastikan tak akan mendapat penghasilan.

"Saya dibayar per jalan bukan dari gaji bulanan. Kalau enggak narik ya enggak dapat uang," ujar Yanto kepada TribunJakarta.com, Kamis (23/4/2020).

Sambil berkelakar, ia pun memplesetkan singkatan dari PSBB yang menurut para sopir bus bukan berarti Pembatasan Sosial Berskala Besar.

"Tapi Pemasukan Sopir Bus Bangkrut. Tapi ya mau bagaimana lagi, namanya lagi bencana begini. Semoga saja semua cepat kembali normal lagi," kata Yanto.

Ia dan sopir bus AKAP di Terminal Kalideres mengaku sampai saat ini belum mendapatkan kejelasan mengenai larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.

Sampai saat ini, mereka masih bekerja mengantarkan penumpang, kendati frekuensi keberangkatannya berkurang dibanding saat situasi normal.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved