Rumah Sakit Darurat Corona
Ibu Tiga Anak Diisolasi di Rumah Sakit Darurat: Ada Wifi, Habiskan Waktu dengan Drakor
Putuskan menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, satu diantara pasien dalam pengawasan (PDP) manfaatkan wifi untuk hilangkan jenuh.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Putuskan menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, satu diantara pasien dalam pengawasan (PDP) manfaatkan wifi untuk hilangkan jenuh dan stres.
Mawar, nama disamarkan merupakan ibu tiga anak yang berstatus PDP sejak tanggal 17 April 2020.
Sebelumnya, pada tanggal 31 Maret 2020, statusnya hanyalah orang dalam pemantauan (ODP).
Namun, akibat rasa sesak yang masih dirasakan, statusnya menjadi PDP hingga saat ini.
Terhitung, Mawar pun sudah melakukan rapid test sebanyak dua kali dan hasilnya menunjukkan negatif.
• Gugus Tugas Covid-19 Jaksel Terima Bantuan Ratusan APD dan Ribuan Masker
Meskipun demikian, sesuai anjuran dokter, ia melakukan swab test dan sambil menunggu hasilnya ia diminta untuk melakukan isolasi mandiri di ruangan terpisah.
Mengetahui hal tersebut, Mawar menuturkan bila kediamannya yang berada di Jakarta Selatan tak memiliki cukup ruang
Akhirnya, secara pribadi ia meminta untuk diisolasi ke salah satu RSD Covid-19 guna melindungi keluarga serta orang disekitarnya.
"Akhirnya pas tanggal 22 April 2020 saya sudah di sini dan dapat kamar sorenya," ceritanya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (25/4/2020).
Begitu memasuki kamar, Mawar merasa sangat takjub pada fasilitas di dalamnya.
Mulai dari tempat tidur hingga kamar mandi semuanya bersih dan nyaman untuk disinggahi.
"Ternyata pas sampai sini kayak hotel. Makanya selama di sini saya anggap aja seperti menginap di hotel biar enggak down karena jauh dari keluarga," lanjutnya.
Kendati demikian, Mawar kerap merasa sunyi karena ia hanya seorang diri di kamar yang disebutnya cukup luas itu.
Padahal, ketika sunyi, pikiran negatif yang sering membuatnya down kerap terbesit begitu saja.
Untuk itu, ia mencari cara dan solusi untuk mencairkan suasana guna menjaga imunitas tubuhnya.
"Alhamdulillahnya di sini wifinya pol. Bagusnya ada wifi di sini dan enggak lemot," katanya.
"Jadi kalau rindu sama anak tinggal video call. Walaupun saya enggak kuat lama karena pasti sedih ya. Namanya lagi bulan puasa, anak-anak malahan jauh dari bundanya," tambahnya.
Selain itu, ketika ia bingung ingin melakukan apa, dua hal yang ia lakukan ialah menonton drama korea dan melihat video.
"Tiap hari kita akan lihat pemandangan yang sama. Tentunya akan cepat bosan. Makanya saya suka nonton video tik-tok dan sering nonton drama korea," katanya.
"Drama korea kan episodenya banyak. Jadi bisa buat waktu tak terasa lama. Ditambah di sini wifinya kan bagus jadi enggak loading gitu. Jadi bisa hilangkan stres dan jenuh," katanya.
• Cerita Mawar Driver Ojol Berstatus PDP, Pilih Dirawat di RSD Ketimbang di Rumah
Saat ini, Mawar hanya bisa tetap semangat berkat doa dari keluarga dan orang disekitarnya untuk kesembuhannya.
Dokter dan perawat baik
Akhirnya semua pemikiran itu bisa ia tepis usai mengetahui pelayanan yang diberikan oleh perawat dan dokter di RS.
Meskipun mengabari tiap kondisi melalui Whatsapp, Mawar mengatakan perawat dan dokter sangat baik kepadanya.
Tak hanya itu, mereka juga menyemangati Mawar agar tidak down untuk menjaga imunitas tubuhnya.
"Nih kalau laporan ke perawat via WA semua. Cek suhu, ada keluhan dan makan pun kalo ada di via WA," katanya.
"Pelayanan nya luar biasa banget, dokter sama perawatnya baik baik-baik banget. Dokternya selalu kasih semangat," lanjutnya.
"Bu, jangan dipikiran biar ngga stres, selalu senang," ujar Mawar menirukan ucapan dokter.
Mawar pun berharap semakin banyak orang jujur soal penyakitnya. Sebab, begitu tiba di RS semua pelayanan yang diberikan sangat baik dan dapat menghapus pemikiran negatif dalam diri sendiri.
"Melalui cerita ini, saya berharap semakin banyak orang yang jujur dan bisa terbuka mata hatinya bahwa RS dan isolasi bukanlah hal yang menakutkan," katanya.
"Saya sendiri pun sudah merasakannya. Bahwa semua pelayanan di sini sangat baik. Jadi marilah kita turut menjaga kesehatan masyarakat lainnya termasuk kesehatan dokter dan perawat sebagai garda terdepan penanganan Covid-19," tandasnya.