Sisi Lain Metropolitan

Antara Bahagia dan Derita, Contoh Kisah Dua Sosok Berbeda yang Terdampak Pandemi Covid-19

Dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Jakarta menbuat sejumlah orang berputar otak.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Sari dan rekannya sedang menyiapkan es campur rasa buah untuk para pembeli, di sekitaran Jalan Jaksa, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2020). 

Dia kerap mangkal di depan halte TransJakarta Dukuh Atas.

Motornya dibiarkan terparkir di pinggir jalan Sudirman.

"Kalau hari ini, saya sudah antarkan dua penumpang. Ada yang ke Jalan Karet (Jakarta Pusat) dan stasiun Sudirman)," ujar Mulyadi, yang bertempat tinggal di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan.

Mulyadi telah bekerja sebagai ojek pangkalan sejak 1980 silam.

Sejauh ini, lanjutnya, penghasilan dari pekerjaan tersebut terasa kurang cukup menghidupi keluarga.

"Kalau untuk diri sendiri ya cukup. Tapi kalau untuk empat anak dan istri, saya kira kurang," jelas Mulyadi.

Meski begitu, dua dari empat anak Mulyadi telah bekerja dan berpenghasilan sendiri.

Sementara dua anak lainnya masih mengenyam pendidikan sekolah.

Dia berharap, agar ke depannya lebih banyak penumpang yang menggunakan jasanya.

"Semoga banyak penumpang yang mau saya antar, bayar berapa pun saya ikhlas," kata Mulyadi.

"Penumpang jangan takut virus corona, saya selalu pakai masker dan sarung tangan," lanjutnya.

Bagi masyarakat yang melintas di trotoar dekat halte TransJakarta Dukuh Atas, sekiranya dapat menggunakan jasa Mulyadi untuk diantarkan ke tempat tujuan.

Sebab, Mulyadi kerap mangkal di tempat tersebut. Bahak setiap hari sejak pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved