Timer Angkot Potong Uang Bansos
Sederet Fakta Timer Terminal Tanjung Priok Sunat Bansos Sopir: Alasan Uang Lelah Raup Rp 5 Juta
MI,timer di Terminal Tanjung Priok Jakarta Utara memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 untuk keuntungan pribadi. Ini deretan faktanya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - MI, timer di Terminal Tanjung Priok Jakarta Utara memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 untuk keuntungan pribadi.
MI tega menyunat dana bantuan sosial ( bansos) uang tunai untuk sopir mikrolet di terminal tersebut.
Total MI mendapatkan uang Rp 5 juta hasil menyunat dana bansos untuk sopir.
Kini, MI telah ditangkap aparat Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara pada Rabu (22/4/2020).
Bagaimana modus yang dilakukan MI untuk mendapatkan uang tersebut?
TribunJakarta.com merangkum sejumlah fakta mengenai kasus tersebut.
Sopir Dapat Uang Rp 600 Ribu

Polisi menangkapnya setelah sejumlah sopir angkot yang termasuk penerima bantuan atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM), merasa dirugikan atas perbuatan MI.
"Kami mendapatkan informasi bahwa pada saat pembagian bantuan sosial tunai kepada komunitas pengemudi mikrolet itu, terjadi pemotongan yang dilakukan oknum tertentu," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (8/5/2020).
Adapun bantuan sosial tunai yang diterima para sopir angkot itu merupakan pemberian pemerintah pusat lewat Polri bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Dalam prosesnya, setiap sopir angkot yang terdampak pandemi Covid-19 akan menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600.000 dengan menyelesaikan beberapa persyaratan.
"KPM akan mengambil buku tabungan dan ATM yang di dalamnya sudah berisi nomor rekening yang bersangkutan, nama yang bersangkutan dan sejumlah uang Rp 600.000 untuk tahap pertama di bulan April," kata Budhi.
Berdalih Uang Lelah

MI, sebagai timer yang biasa menjadi koordinator para sopir angkot di terminal, akhirnya bertindak juga sebagai orang yang mengurusi jalannya pembagian bantuan ini.
Ia meminta para sopir angkot mendaftarkan diri ke BRI supaya memperoleh buku tabungan dan ATM yang di dalam rekeningnya sudah berisi uang Rp 600.000.