Antisipasi Virus Corona di Depok
Poliklinik RSUD Depok Ditutup Buntut Perawat Positif Corona, Dugaan Direktur: Sekarang Banyak OTG
Poliklinik bagi pasien non Covid-19 di RSUD Kota Depok ditutup gara-gara perawat terkena Covid-19. Ini dugaan Direktur RSUD Depok.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Kedua, Devi dan jajaran bakal segera mengevaluasi protokol pelayanan pasien.
Pasalnya, sesuai protokol layanan di poliklinik, kata Devi, para perawat hanya diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) level 1.
• Bandara Soekarno-Hatta Bentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
• Tata Cara dan Niat Salat Idul Fitri di Rumah, Lengkap Dengan Bacaan Suratnya
• 5 Orang Diperiksa Kasus Ormas dengan Organisasi Pencak Silat Bentrok di Bekasi
Sebagai perbandingan, para perawat pasien positif Covid-19 harus menggunakan APD level 3 dengan pelindung wajah (faceshield), masker N95, dan baju hazmat coverall.
"Kami akan evaluasi APD apakah sesuai standar. Selama ini, karena bertugas di poliklinik, mereka menggunakan APD yang sesuai dengan standar poliklinik. Ini bahan evaluasi kami," ujar dia.
"Kemudian mungkin alur (penapisan) dan lain-lain, meningkatkan perilaku cuci tangan para tenaga medis. Habis menangani satu pasien, cuci tangan. Evaluasi lah semua-muanya," sebut Devi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "24 Perawat Positif Covid-19 Diduga akibat OTG, RSUD Kota Depok Evaluasi Screening Pasien", .
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perawat RSUD Depok Terkena Covid-19, Diduga akibat Pasien OTG yang Tak Jujur",.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Perawatnya Positif Corona, RSUD Depok Tutup Poliklinik untuk Pasien Non-Covid-19",.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Perawat RSUD Depok Positif Covid-19", .