6 Penumpang Vespa Extreme Ditabrak
Pengemudi Tabrak Lari Vespa Ekstrim Ditangkap, Polisi Sebelumnya Gencar Lakukan Razia Vespa Ekstrim
Kecelakaan maut tabrak lari terjadi di Jalan Basuki Rahmat Jatinegara Jakarta Timur melibatkan mobil dengan Vespa extreme.
Penulis: Suharno | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM - Kecelakaan maut tabrak lari terjadi di Jalan Basuki Rahmat Jatinegara Jakarta Timur antara mobil dengan Vespa extreme, Minggu (7/6/2020) pukul 02.00 WIB.
Akibat kecelakaan ini pengendara Vespa Ekstrim meninggal dunia dan lima penumpang Vespa Ekstrim mengalami luka-luka.
Kasan (38), saksi mata kejadian mengatakan satu orang Tewas dan lima lainnya luka akibat ditabrak pengemudi Hyundai berpelat B 100 8KYE dari belakang.
"Satu Vespa model biasa bonceng satu orang, satu lagi Vespa Ekstrim bonceng tiga temannya. Pas kejadian dua Vespa ini jalan sejajar," kata Kasan di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/6/2020).
Mereka ditabrak seberang Pospera Car Wash oleh pengemudi mobil Hyundai yang melaju dari arah Duren Sawit ke Kampung Melayu.
Satu orang tewas di lokasi akibat luka benturan di bagian kepala, sementara lima lainnya selamat meski mengalami sejumlah luka.
• Viral Istri Ojek Online Positif Covid-19 Ditolak Puskesmas, Ini Penjelasan Pemkot Tangerang
"Lima orang yang selamat dalam keadaan sadar, mereka nangis pas melihat temannya meninggal. Kalau mobil yang nabrak langsung kabur," ujarnya.
Kasan menuturkan pengemudi mobil sempat oleng dan menabrak gerobak sampah usai menghantam dua Vespa.
Namun saat dikejar warga pengemudi yang belum diketahui identitasnya itu berhasil melarikan diri ke arah Kampung Melayu.
"Sempat oleng, tapi habis itu langsung kabur. Enggak tahu pengemudinya berhasil ketangkap atau enggak. Sekitar setengah jam abis kejadian baru polisi datang," tuturnya.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com di lokasi, pasir yang digunakan warga untuk menutupi ceceran darah masih tampak berserakan.
Kasan menyebut Vespa extreme yang dinaiki korban sempat teronggok di lokasi tadi sebelum diangkut personel Satlantas Polrestro Jakarta Timur.
"Tadi pagi sama polisi dibawa, kata polisi sih lima orang yang selamat itu dirawat di RS Polri Kramat Jati. Selamat, cuman satu yang meninggal di lokasi," lanjut Kasan.
• Gibran Rakabuming Putra Jokowi Bukan Calon Tunggal, Pesaingnya Purnomo Tetap Dicalonkan PDIP Solo
Pengemudi Mobil Tabrak Lari Langsung Dibekuk
Satlantas Polrestro Jakarta Timur membekuk Pengemudi mobil yang menabrak rombongan Vespa di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Jatinegara.
Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto mengatakan pengemudi Hyundai berpelat B 100 8KYE dibekuk setelah mencoba melarikan diri usai kejadian.
"Sempat melarikan diri tapi sudah berhasil diamankan. Diamankan sewaktu berhenti dekat pos keamanan dekat lokasi," kata Agus di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/6/2020).
Saat diamankan personel Polrestro Jakarta Timur awalnya hanya mendapati mobil dalam keadaan terparkir di pinggir jalan tanpa pengemudi.
Namun setelah melakukan penyelidikan, pengemudi yang kabur usai menabrak rombongan Vespa berpenumpang enam orang itu berhasil dibekuk.
"Sekarang masih dalam pemeriksaan, statusnya belum tersangka. Mobilnya juga sudah kita amankan dan bawa ke Unit Laka sebagai barang bukti," ujarnya.

Selain mobil Hyundai yang mengalami kerusakan di bagian depan karena menabrak dua Vespa sekira pukul 02.00 WIB tadi.
Vespa Ekstrim yang dikemudikan korban kini juga sudah diamankan di kantor Unit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur.
Kasan (38), saksi mata kejadian menuturkan saat kejadian pengemudi mobil tak berupaya menolong enam korban yang ditabraknya.
"Pas kejadian dua penumpang Vespa yang jalan sejajar itu mental, mobilnya nabrak membelah di tengah begitu dan langsung kabur," tutur Kasan.

Banyaknya korban membuat warga di sekitar lokasi sempat bingung antara mengejar pelaku atau menolong lima korban yang selamat.
Kelima korban yakni, Fauzi (13), Ilham Ramdhani (20), Salsa Bilatiur (13), Abdul Aziz (14), dan Muhammad Rizky (18) dalam keadaan sadar meski terluka.
"Sekitar 30 menit habis kejadian datang mobil ambulans RS Polri Kramat Jati sama polisi. Sama dokter mereka langsung diobatin di lokasi terus dibawa ke RS," lanjut dia.
Nahas Refly Maulana yang saat kejadian mengemudikan Vespa dinyatakan dokter tewas di lokasi kejadian karena buruknya luka di bagian kepala.
Kelima korban kini dirawat di RS Polri Kramat Jati, sementara kasusnya dalam penanganan Unit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur.
"Memang waktu kejadian dari mereka enggak ada yang pakai helm, jadi yang satu meninggal di lokasi. Luka di kepalanya parah, kalau yang lain selamat," kata Kasan.
Penabrak Mengaku Tidak Melihat
Pengemudi Hyundai berpelat B 100 8KYE, FP (19) kini menjalani pemeriksaan usai menabrak rombongan Vespa di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Dari pemeriksaan sementara, Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto mengatakan FP beralasan menabrak karena tak melihat kendaraan di depannya.
"Pengakuannya dia enggak melihat Vespa di depannya karena di Vespa enggak ada lampu, jalanan juga gelap," kata Agus di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/6/2020).
Setelah menabrak dua Vespa yang ditumpangi enam orang itu FP mengaku panik sehingga kabur, bukan berhenti dan menolong korban.
• Tahu Ayahnya Tersandung Narkoba, Putra Dwi Sasono Buat Nagita Nangis: Kado yang Aku Mau Bapak Pulang
Teriakan warga sekitar yang sempat mengejar dan menyuruhnya berhenti pun dihiraukan, FP memilih tancap gas ke arah Kampung Melayu.
"Kita amankan enggak jauh dari lokasi kejadian. Apa dia berhenti karena ingin menyerahkan diri atau bukan itu belum pasti, masih dalam pemeriksaan," ujarnya.
Selain memeriksa FP, Agus menuturkan pihaknya juga bakal meminta keterangan lima penumpang Vespa yang selamat dari kejadian.
• Hari Ketiga Penerapan PSBB Masa Transisi, Jumlah Pasien Positif Covid-19 Meningkat 160 Kasus
Meski saat kejadian dalam keadaan sadar, mereka belum bisa memberi keterangan karena syok mendapati temanya tewas.
"Untuk korban selamat masih dirawat di RS Polri Kramat Jati. Keenam korban masih warga Jakarta Timur," tuturnya.
Polisi Sempat Buru Vespa Ekstrim
Sebelumnya, pada tahun 2017, Polisi di Lamongan melakukan razia untuk mengamankan para pengendara Vespa Ekstrim di jalan raya.
Dilansir dari Surya.co.id, penghobi motor gembel, seperti motor Vespa Ekstrim hingga terlihat gembel jangan pernah melintas di wilayah Lamongan.
Jika kedapatan memodifikasi motor tidak sesuai aturan standar, maka akan berurusan dengan polisi.
Tidak ada ampun bagi pelanggar dan motor pasti akan dikandangkan dibarengi sanksi tilang.
Kasat Lantas Polres Lamongan kala itu, AKP Anggi Saputra Ibrahim mengatakan, memodifikasi vespa secara ekstrim memang menyalahi aturan dan rawan menimbulkan kecelakaan.
"Modifikasi secara ekstrem sangat berbahaya karena rawan menimbulkan kecelakaan, baik untuk penggunanya atau untuk pengendara lain di jalan," kata Anggi.
Untuk menjaring para pelanggar lalu lintas ini, Anggi telah memerintahkan anggotanya untuk rutin setiap hari melakukan razia.
Waktu dan tempatnya random, acak. Jadi tidak menentu jam berapa operasi di mana dilaksanakan.
"Yang pasti setiap hari," tandasnya.
Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Lamongan setiap hari akan merazia kendaraan Vespa yang dimodifikasi ekstrem menyalahi aturan standar, termasuk urusan kenalpot racing dan lainnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak ikut-ikutan memodifikasi sepeda motornya tidak sesuai standar.
Khusus pengguna Vespa yang dimodif secara ekstrem, Anggi memperingatkan agar pemilik tidak mengendarainya di jalan.
"Modifikasi ekstrem seperti itu dan digunakan di jalan pasti kami tindak," ungkapnya.