2 Orang di Bekasi Ditusuk Tetangganya Gara-gara Tak Saling Kenal
Aksi penusukan terjadi di sebuah kawasan Perumahan Pura Melati Indah, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jumat (12/6/2020) kemarin.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK GEDE - Aksi penusukan terjadi di sebuah kawasan Perumahan Pura Melati Indah, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jumat (12/6/2020) kemarin.
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, korban berjumlah dua orang inisial VT dan RD.
"Benar, kejadian Jumat dini hari, korban berjumlah dua orang mengalami luka tusuk," kata Erna, Sabtu, (13/6/2020).
Peristiwa ini bermula ketika korban VT dan RD sedang tidur di dalam mobil usai pulang dari beraktivitas.
Keduanya memilih tidur di dalam mobil lantaran, rumah VT saat itu masih dalam keadaan terkunci.
"Jadi korban VT ini mau pulang ke rumah dia sama temannya RD, tapi karena pulang dini hari mereka tidak enak menggangu orang rumah untuk dibukakan pintu," jelasnya.
Kedua korban lantas memarkirkan kendaraan disebuah lahan komplek perumahan, tiba-tiba pelaku berinisial SD datang mengetuk kaca mobil.
"Pada saat korban sedang tidur didalam mobil tiba-tiba pelaku yang juga tetangga korban mengetuk kaca bagian depan sebelah kanan," ungkapnya.
Dari situ lanjut Erna, pelaku berusaha menanyakan identitas korban dengan menayakan "kalian siapa?".
Korban VT dan RD lantas turun dari mobil dan berusaha menjelaskan kepada pelaku bahwa, mereka sedang tidur karena rumah mereka masih dalam keadaan terkunci.
"Korban VT bilang kalau dia rumahnya di sini dan sengaja tidur dimobil, pelaku lalu menanyakan nama orangtua korban dan korban menyebutkan nama orangtuanya bernama Pak Yunus," terang Erna.
Tidak puas sampai di situ, pelaku lantas menanyakan identitas kesukuan korban yang merupakan orang Toraja.
"Dia menanyakan korban dengan bahasa Toraja 'umba banua mu' yang jika diartikan di mana rumahmu," papar Erna.
Karena korban tidak bisa membalas menjawab dengan bahasa Toraja, ia hanya menyebutkan posisi rumahnya sambil berkata dengan berkata menggunakan bahasa Indonesia.