Lihat ABG Hendak Mesum, Pria di Singkawang Malah Minta Mereka Lanjutkan Aksinya Sambil Ancam Ini

Seorang pria berinisial TN asal Singkawang, Kalimantan Barat melakukan aksi tak manusiawi.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Wahyu Aji
TribunPontianak/RIZKY KURNIA
Lihat ABG Mesum, Pria di Singkawang Malah Minta Mereka Lanjutkan Aksinya Sambil Ancam Begini 

"Kejadian awal tahun 2017 dan aksi pelaku yang terakhir menyetubuhi anaknya 29 Januari 2020. Pelaku sudah lebih dari 100 kali menyetubuhi anak kandungnya sendiri, layaknya pasangan suami istri," tutur Wakasat Reskrim Polresta Jambi, Iptu Irwan SH.

Irwan menyatakan, SD nekat menyetubuhi anak kandungannya pertama kali pada 2017.

Siswi SMA Hamil Hasil Hubungan dengan Adik, Curhat Pilu Ibunda: Terpaksa Kurang Perhatikan Anak

Kemudian, aksinya kembali dilakukan saat istri pelaku sedang sakit keras dan hanya terbaring di atas kasur.

SD (42), warga Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, yang menyetubuhi anak kandung lebih dari 100 kali

TERKUAK Kebiasaan Ashraf Sinclair Saat Kunjungi Yayasan Yatim, Minta Waktu 15 Menit Demi Lakukan Ini

Pada 31 Januari 2018 lalu, istri pelaku meninggal dunia dan sejak saat itu pelaku tidak bisa melakukan hubungan suami istri.

"Pelaku sering melihat korban mandi, sehingga pelaku nafsu dan menyetubuhi korban," sebut Wakasat Reskrim.

Tetangga Ungkap Kenangan Bersama Ashraf Sinclair, Suami BCL Tetiba Datangi Rumahnya Hanya untuk Ini

Alasan pelaku

SD mengaku nekat berbuat bejat karena bingung untuk menyalurkan hasrat birahinya setelah istrinya sakit lalu meninggal dunia.

Diajak Jalan-jalan Pakai Mobil, Siswi SMK di Jambi Malah Diperkosa Teman Sekolah di Tempat Karaoke

Hasil Penyelidikan Polisi, SD (42) Setubuhi Anak Kandung Lebih 100 Kali dalam 2 Tahun

Hati-hati Sensus Penduduk Online Rawan Penipuan, Jangan Akses Selain Laman Resmi Berikut

"Karena istri saya sudah meninggal, dan saya sebagai lelaki normal ingin seperti pasangan suami-istri lainnya. Tapi tidak kesampaian bang, dan saya juga menyesal bang atas perbuatan saya ini,” ucap SD.

Akibat peristiwa ini, pihak kepolisian akan memanggil pisikolog untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku maupun korban.

"Untuk korban sendiri, kita selalu berkoordinasi dengan psisikolog untuk mendampingi korban. Selama penyelidikan pun kita melibatkan psikolog," tegas Kompol Suhardi.

Dia berpesan kepada masyarakat agar selalu mengawasi tingkah laku anak.

Lihat Mulut Ashraf Sinclair Berbusa, Tangis BCL Akui Trauma Tidur di Kamar: Mimpi Buruk yang Nyata

"Orang tua harus terus menjalin komunikasi yang baik dengan anak, perhatikan tingkah laku anak-anak kita. Jika memang ada yang terasa janggal terhadap anak kita, kita wajib menanyakan lebih dalam, agar hal ini tidak terjadi lagi dan anak-anak kita bisa terhindar dari kejahatan menyimpang ini," ucap Kompol Suhardi.

Polresta Jambi, khususnya Unit Perlindungan Perempuan dan Anak ( PPA), pada tahun ini baru menerima laporan kekerasan terhadap anak sebanyak 1 kasus dan pada 2018 sebanyak 1 kasus.

(TRIBUNJAKARTA/TRIBUNJAMBI/TRIBUNPONTIANAK/KOMPAS)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved