Kisah Putra Jenderal Polisi Hoegeng Hendak Daftar Akabri, Kecewa Hingga Gunting Kuas Lukis Ayahnya

Kisah keteladanan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso seperti tak ada habisnya bagi seluruh anggota Polri hingga saat ini.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Aditya Hoegeng (kanan) dan Rama Hoegeng (kiri), anak dan cucu Kapolri Jenderal Hoegeng saat dijumpai tim Tribunnews.com dan TribunJakarta.com di Hoegeng Gallery, Senin (6/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, SUKMAJAYA – Kisah keteladanan mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso seperti tak ada habisnya.

Sikap dan perilakunya sangat layak menjadi teladan bagi seluruh anggota Polri hingga saat ini.

Dari sekian banyak kisahnya, ada satu cerita ihwal Jenderal Hoegeng yang melarang anaknya, Aditya Hoegeng menjadi anggota Polri seperti dirinya.

Dijumpai tim Tribunnews.com dan TribunJakarta.com, Aditya atau Didit sapaan akrabnya pun senang hati membagikan kisah masa lalu dirinya yang hendak mendaftar Akabri pada tahun 1968 silam.

Rekonstruksi Kasus Penyerangan Anak Buah Nus Kei di Jakarta Pusat, Suruhan John Kei Bawa Sajam

Didit mengatakan, dirinya bercita-cita menjadi pilot tempur Angkatan Udara (AU). Semua persyaratan pun ia kerjakan sendiri dan tanpa sepengathuan almarhum Jenderal Hoegeng.

“Saat saya mau lamar jadi Akabri, cita-cita saya fighter pilot. Tahun 1968 saya daftar sendiri semua saya lakukan sendiri tanpa kasih tau beliau. Tapi pas pengecekan curriculum vitae diketahui saya anak laki-laki satu-satunya beliau,” ujar Didit di Hoegeng Gallery, Komplek Pesona Khayangan , Sukmajaya, Kota Depok, Senin (6/7/2020).

Ketika itu, Didit berujar dirinya diwajibkan memiliki surat izin dari orang tua, yang mana mau tak mau ia pun harus meminta surat tersebut dari almarhum ayahnya.

Buntutnya, ia pun memutuskan untuk berangkat ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, dan mendapat kesempatan bertemu ayahnya sekira pukul 15.30 WIB.

Respon Pedas Nicholas Sean Diingatkan Jaga Ibu Usai Ahok Bicara Perselingkuhan, Putra BTP Ucap Ini

Namun bak petir di siang bolong, dirinya nyaris tak bisa mengenali sosok ayahnya sendiri yang mengenakan seragam lengkap Kapolri.

“Disitu saya tidak mengenal sosok (ayah) anyg biasa saya kenal, dia nanya ada perlu apa. Saya langsung syok dan saya bilang saya perlu izin orang tua, dia bilang nanti saja. Saya disuruh duduk saja enggak, akhirnya saya langsung pulang,” ucapnya.

Setibanya di rumah, ia pun kembali bertemu dengan sosok ayahnya, dan kali ini sosok tersbeut merupakan ayahnya yang sesungguhnya yang ia kenal humoris.

“Pas dia pulang ke rumah baru saya ketemu ayah saya yang asli. Disitu saya melihat beliau sangat bisa memisahkan urusan kantor dan rumah,” bebernya.

Gabung TC Timnas U-16, Pemain Berbakat Persija Jakarta Bocorkan Program Latihan dari Bima Sakti

Namun ada yang mengganjal di hati Didit, ayahnya sama sekali tak membicarakan ihwal surat izin orang tua untuk kepentingannya mendaftar Akabri.

Waktu pun terus berlalu hingga pada hari ke-lima sejak Didit meminta surat tersebut, tiba-tiba ia diminta untuk kembali bertemu dengan ayahnya di Mabes Polri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved