Terapis Geruduk Balai Kota DKI
1.000 Terapis dan Pemandu Lagu Unjuk Rasa: 5 Bulan Tak Kerja, Janda Menjerit, Pemprov DKI Bergeming
Pemerintah DKI Jakarta tetap bergeming tidak buka tempat hiburan malam walau dididemo terapis
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
Dia berharap, dirinya dapat bekerja seperti sebelumnya agar mendapat penghasilan kembali.
"Biar bisa bayar kos-an dan bantu orang tua di kampung. Orang tua di kampung punya warung soalnya," tutur Andin.
Dia juga berharap ingin mendapatkan pasangan hidup yang sifatnya baik.
"Pengin dapat calon suami yang baik sifatnya. Enggak macam-macam, yang penting sopan saja," ujarnya.
2. Janda butuh biaya hidup

Massa aksi dari aliansi karyawan tempat hiburan malam berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/7/2020) pagi.
Beberapa di antaranya ada yang membawa kertas putih.
"Kami janda butuh biaya hidup," tulisan pada kertas tersebut.
Pemegang kertas tersebut, wanita yang enggan menyebut nama, mengatakan dirinya memang seorang janda.
"Saya janda yang sudah lima bulan tidak ada penghasilan karena tempa usahanya ditutup Gubernur (Anies Baswedan)," jelas dia.
"Kami butuh lauk-pauk, bukan sembako," sambungnya.
Massa aksi dari griya pijat dan pemandu karaoke berunjuk rasa di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/7/2020) pagi.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, massa aksi ini terdiri dari pria dan wanita.
Mereka membawa satu mobil komando dengan sejumlah pengeras suara.
Mereka pun kompak mengenakan masker.
Tapi tidak menjaga jarak.