Layangannya Terjatuh di Gardu Listrik dan Sebabkan 3 Trafo Padam, Sang Pemilik Ditangkap Polisi
Gara-gara layangan, DKS (50) harus berurusan dengan pihak kepolisian. Ternyata, layangan yang diterbangkan DKS putus dan jatuh mengenai gardu PLN.
Penulis: Suharno | Editor: Erik Sinaga
Dalam rekaman video tersebut memperlihatkan seorang berkaus hitam bercelana biru muda tampak terluka parah di bagian leher hingga beberapa centimeter.
Ia tampak terkapar dan bersimbah darah di tengah jalanan yang tidak jauh dari motornya.
Pemuda tersebut diduga merupakan seorang pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja yang tersayat benang layangan putus.
Dalam video tersebut, jok sepeda motor miliknya hingga terlepas dan bodi motor dipenuhi bercak darah.
Sempat Berdiri dan Ucapkan Ini
Seorang saki mata Agus Apriono (33) mengatakan, pihaknya tahu kejadian tersebut saat korban YBS sudah terjatuh di jalan.
Agus yang merupakan warga sekitar menuturkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu, dia sudah melihat banyak darah di lokasi kejadian yang berasal dari leher korban.
"Korban datang dari arah selatan ke utara kecepatan sedang," kata Agus, Jumat (12/6/2020).
Setelah korban terlilit benang, motor yang dibawa korban menabrak pagar kantor pos.
"Setelah terlilit, korban sempat berdiri dan berusaha melepaskan lilitannya," kata Agus ditemui di lokasi kejadian.
"Dia juga sempat ngomong sama saya 'kulo kerja ten bengkel," kata dia.
Agus mengatakan, setelah melepas benang yang melilit leher kemudian korban terjatuh.
Setelah itu, Agus mengaku bingung melakukan apa dan meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong korban yang jatuh.
"Diantar ke rumah sakit, pakai mobil pick up," tandasnya.
Sosok Korban
Tetangga korban di lingkungan rumah duka RT 2 RW 8 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Sri Lestari (62) satu di antara orang yang mendapati rekaman tragedi tragis tersebut tersebar beberapa jam usai kejadian.
Bahkan Sri yang juga Bu RT itu mengetahui beredarnya video YBS tengah kesakitan karena lehernya nyaris putus dan bersimbah darah.
"Saya menyesalkan, kasihan keluarga, kami tak tega," papar dia saat ditemui TribunSolo.com, Jum'at (12/6/2020).
Menurut Sri, pemuda berinisial YBS sudah sejak kecil tinggal di lokasi lingkungan RT 2 tersebut.
Dikatakan, selama hidup dia dikenal sebagai orang yang pendiam dan ramah.
Adapun keseharian, dia pemilik bengkel yang dia kelola sendiri di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres.
"YBS lahir di sini (Sumber)," tuturnya.
Dia mengatakan, selama ini YBS dikenal orang yang pekerja keras di mana dia selalu berangkat kerja pagi dan pulang malam.
"Dulu awal buka bengkel sama kakaknya, sekarang dia mengelola sendiri," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ibu YBS sendiri sudah meninggal setahun lalu.
Menurut dia, kenangan bersama YBS adalah seminggu yang lalu saat membeli air mineral dan obat herbal masuk angin.
"Kita kehilangan, dia orang yang baik," jelasnya dia.
YBS memiliki seorang kakak yang sudah menikah
"Korban memiliki satu saudara yaitu kakaknya," papar Sri.
Polisi Beri Perhatian
Buntut kecelakaan tunggal yang menewaskan pemotor Kawasaki Ninja YBS (21) karena terjerat benang layangan putus di Jalan Tangkuban Perahu Solo menjadi perhatian polisi.
Menurut Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Afrian Satya Permadi, saat ini adanya kasus benang layangan putus di jalanan membahayakan tersebut akan diperhatikan.
Terlebih kejadian kecelakaan Kamis (11/6/2020) yang dialami YBS warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari di depan kantor Pos Mojosongo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres itu membuat pengendara tersayat lehernya dan tewas.
• Bangkrut Sejak Tahun 2017, Viral di Medsos Kondisi Terkini Kampung Gajah Wonderland yang Tak Terawat
• Belum Ada Persiapan Latihan, Penyerang Naturalisasi Tira Persikabo Sarankan Liga 1 Dihadiri Penonton
• Berawal Cari Sinyal Malah Belok ke Kebun Sawit, Sang Gadis Menangis Akibat Ulah Pemuda 27 Tahun
• Wali Kota Jaksel Apreasiasi Inisiatif Apartemen Taman Rasuna Terapkan Denda Masker
"Kalau ada benang di jalan akan kita bersihkan," papar dia kepada TribunSolo.com, Jumat (12/6/2020).
Adapun polisi menyatakan kecelakaan yang YBS (21) tewas di Jalan Tangkuban Perahu Solo adalah laka tunggal.
Afrian menekankan, pihaknya sudah mendalami dan olah TKP kejadian kecelakaan Kamis (11/6/2020) yang dialami YBS warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari di depan kantor Pos Mojosongo, Kecamatan Jebres itu.
Dari hasil olah TKP yang dilakukan petugas kepolisian, sudah dipastikan keterangan saksi dengan kejadian di lapangan.
"Olah TKP tadi melihat situasinya dan saksinya," jelasnya.
"Merupakan laka tunggal," kata Kompol Afrian.
Dia menambahkan, kejadian ini menjadi perhatian di mana petugas di lapangan untuk menelusuri adanya benang yang membahayakan sehingga menyebabkan pengendara meninggal dunia.
"Kemarin malam kami sudah telusuri juga, kami koordinasikan dengan Satpol PP," terang dia.
Sebelumnya petugas Satlantas Polresta Solo melakukan olah TKP kejadian pukul 09.30 WIB.
Mereka datang menggunakan satu mobil lalu lintas langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Petugas juga melakukan wawancara dengan saksi warga sekitar yang melihat kejadian tersebut.
Kanit Laka Satlantas Polresta Solo IPTU Maryono mengatakan, mereka mencari data-data soal kecelakaan yang membuat pengendara meregang nyawa karena benang layangan.
"Kita mencari keterangan saksi dan tadi sudah sama dengan kejadian," jelas dia.