Perjuangan Mahasiswa UIN Jakarta Bayar Kuliah, Bongkar Celengan Hingga Ditolak Bank Tukar Uang Logam

Saking banyaknya uang logam tabungannya, Saeful sampai menimbang dan beratnya mencapai Rp 17,5 kilogram

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Wahyu Aji
Istimewa/Dokumentasi Saeful
Saeful Margasana viral di media sosial, usai mengunggah kisahnya membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan uang logam 

Tidak kalah apes, pada bank kedua yang disambangi, Saeful malah ditolak teller bank dengan alasan tidak ada alat penghitung uang logam.

"Nyobalah di Mandiri, sudah ngisi kertas gitulah, ngantre, sudah dimasukin datanya sama embak-embaknya. Saya nanya boleh enggak bayarnya pakai uang receh. Mungkin yang dia maksud seribuan dua ribuan kali ya, katanya boleh."

"Pas sudah maju sampai depan teller, mana mas duitnya, saya panggil teman saya. Pas dilihat satu kardus, dia kaget, wah recehan," ujarnya.

Karena uang logamnya tidak diterima, Saeful dan temannya akhirnya menukarkan recehan itu ke minimarket.

Bukan satu, tapi lima minimarket berbeda.

"Enggak satu alfamart, ada yang nerima Rp 500 ribu, ada yang nerima Rp 1 juta, ada yang Rp 1,5 juta," ujar sulung dari tiga bersaudara itu.

Uang logam sudah ditukar menjadi uang kertas pecahan Rp 100 ribu, Saeful dan temannya kembali ke bank.

Bak sudah jatuh tertimpa tangga, Saeful mendapati pintu bank sudah tertutup.

Ia pun terpaksa kembali pulang ke rumah dengan uang tetap di tangan walaupun suah berubah dari logam menjadi uang kertas.

Setidaknya Saeful bersyukur karena ia baru mengetahui bahwa tenggat pembayaran uang semester limanya diundur sampai 21 Agustus 2020 dari yang sebelumnya 14 Agustus 2020.

"Pas saya pulang malamnya ada pemberitahuan diperpanjang sampe tanggal 21," ujarnya.

Saeful Margasana viral di media sosial, usai mengunggah kisahnya membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan uang logam
Saeful Margasana viral di media sosial, usai mengunggah kisahnya membayar uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan uang logam (Istimewa/Dokumentasi Saeful)

Adu Mulut Satpol PP dengan Pedagang Kaki Lima yang Nekat Jualan di Sepanjang KBT

Dampak Covid-19 Membuat Mahasiwa UIN Jakarta Ini Pecahkan Celengan Keluarga untuk Bayar Kuliah

UPDATE TC Timnas U-19: Pemain Dapat Libur Latihan, PSSI Pasang Target Tinggi di Piala Asia

PKL di Sepanjang KBT Berharap Bisa Kembali Berjualan

Polisi Minta Keluarga Sampaikan Informasi Sekecil Apapun Terkait Penembakan di Kelapa Gading

Pecahkan celengan keluarga

Dampak pandemi Covid-19 benar-benar nyata secara ekonomi, setidaknya hal itu yang terjadi pada Saeful Margasana, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mahasiswa yang akan menginjak semester lima di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam itu, terpaksa memecahkan celengan keluarga dan membayar biaya kuliah menggunakan uang logam.

Kepada TribunJakarta.com, Saeful menceritakan, ayahnya seorang montir tambal ban, sedangkan ibunya penjual gorengan di sekolah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved