Mahasiswi S2 yang Tewas Tergantung Ternyata Dibunuh Kekasih, Bercak Darah di Kamar Mandi Jadi Bukti
Misteri penyebab kematian LNS (23), mahasiswi S2 Fakultas Hukum di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya terungkap.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Misteri penyebab kematian LNS (23), mahasiswi S2 Fakultas Hukum di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya terungkap.
LNS yang ditemukan tewas tergantung di rumah kekasihnya, R (22) pada Sabtu (25/7/2020) ternyata korban pembunuhan.
Ironisnya, LNS meninggal dalam kondisi sedang hamil.
Menurut hasil autopsi, korban tewas bukan kerena kehabisan okisgen.
"Tim penyidik menduga ada tindak pidana dalam kasus kematian Linda, salah satunya pasal 338 KUHP," kata Kasat Reskrim Polres Kota Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa di ruang kerjanya, Kamis (13/8/2020).
Dugaan tersebut berasal dari hasil pemeriksaan 23 saksi dan barang bukti yang disita, salah satunya kamera CCTV.
Dari analisis rekaman terlihat bahwa ada aktivitas sejumlah orang di-TKP sebelum jenazah LNS ditemukan.
• Teka-teki Mahasiswi S2 Hukum Ditemukan Tewas di Rumah Kekasih, Rekaman CCTV Buat Keluarga Curiga
Setelah melalui serangkaian proses penyidikan, terungkap rupanya LNS tewas dibunuh oleh kekasihnya, R.
Di hari itu, Hari itu keluarga LNS melihat mahasiswi S2 itu terburu-buru meninggalkan rumah dengan sepeda motor.
Pada keluarganya, LNS pamit untuk mengurus kuliahnya.
Sebelum meninggalkan rumah, sang kakak sempat curiga dengan perilaku adiknya yang terlihat sedikit murung. Padahal sehari-hari LNS selalu ceria.
Ternyata Kamis sore sekitar pukul 17.00 WITA, LNS mendatangi rumah kekasihnya, R.

Ketika itulah terjadi adu mulut hebat antara korban dengan kekasihnya.
"Korban sempat mengancam hendak bunuh diri menggunakan sebilah pisau dan mengancam akan memberi tahu orangtua pelaku bahwa korban hamil. Tersangka berusaha menenangkan korban," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto saat jumpa pers di Mapolres Kota Mataram, Jumat (14/8/2020).
Kesal Tak Diizinkan ke Bali