Food Story

Warteg di Bekasi Ini Sediakan Menu Makanan dengan Huruf Braille Bagi Penyandang Tuna Netra

Sonny Mahendra, pemilik warteg, awalnya mendengar pengakuan para penyandang tuna netra kalau mereka terkadang bingung ketika memesan makanan

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Penyandang tuna netra memesan makanan dengan menu berhuruf braille di Warteg Beken, Bekasi pada Senin (17/8/2020). 

September 2018, Warteg Kharisma Bahari Elegan pun selesai dibangun.

Anies Baswedan Resmikan Pembangunan Kampung Susun Akuarium, Target Selesai 2021

Pakaian Adat Kaltara di Uang Baru Rp 75 Ribu Disebut Ada Baju Adat China, Seorang Warganet Dibully

Upacara Peringatan HUT ke-75 Indonesia di Kota Tangerang Berlangsung Sederhana

Tulis Doa = Makan Gratis

Konsep bersedekah dengan menulis doa, ia kembali terapkan ke dalam wartegnya.

Setiap sebulan sekali, Sonny mengadakan makan gratis kepada siapa saja yang datang ke wartegnya.

Namun, bukan sekadar memesan makanan, pengunjung harus menulis doa di kartu yang telah disiapkan.

Doanya yang dituliskan apa saja asal mengandung kebaikan.

Sonny memperlihatkan bekas kartu doa yang telah dituliskan oleh pengunjung pada (25/10/2019) silam.

"Semoga, wartegnya tambah sukses," begitu bunyi tulisan yang ditunjukkan Sonny kepada TribunJakarta.com.

Pengunjung menulis doa agar mereka tak hanya datang sambil lalu saja melainkan sebagai pengingat bahwa pernah makan di warteg ini.

"Mereka juga ada ikhtiarnya, kadang-kadang mereka lupa, dengan adanya ini jadi inget. Oh ini warteg yang nulis doa dulu," tambahnya.

Sonny menentukan secara acak kapan diadakan makan gratis sekali dalam sebulan.

Biasanya ketika diadakan makan gratis, tak sampai jam satu siang makanan di etalase telah tandas oleh pengunjung.

"Biasanya siang sudah habis. Setelah itu warung tutup. Saya menyediakan sekira 300 porsi makanan," terangnya.

Makanan yang disajikan di etalase warteg sama seperti dengan warteg pada umumnya.

Tak Takut Rugi

Sonny tak takut rugi dengan banyaknya diskon yang diberikan untuk para pengunjung.

Ia mengaku menuai profit sembari memberikan sedekah kepada sesama.

"Saya senang berkegiatan sosial. Kita juga dimudahin bikin usaha ini. Sudah setahun jalan, tapi juga tuai profit sembari jualan," bebernya.

Meski banyak promo, para pengunjung yang datang dari bebagai kalangan.

Tak jarang, lanjut Sonny, pembeli ikut bersedekah usai menyantap makanan di wartegnya.

Setengah penghasilannya dari warteg ini akan disumbangkan untuk pembangunan musala dan Rumah Tahfidz, penghafal Al-Quran gratis di Kutoarjo.

"Semoga ada warteg yang ikutan dengan konsep ini dan usaha saya ini semoga berkah lah," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved