Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi

Pernah Bekerja di Perusahaan Besar, Wanita Pelaku Mutilasi Sempat Ikut Olimpiade Kimia

Yusri menjabarkan, LAS dikenal sebagai anak yang pintar selama proses perkuliahan.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/ANNAS FURQON HAKIM
Kedua tersangka kasus mutilasi saat dihadirkan dalam rekonstruksi di Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2020). 

Sementara itu, tersangka membutuhkan dua hari untuk memutilasi jenazah korban menjadi 11 bagian.

"Di tanggal 12 dan 13 September, dua hari itu pelaku melakukan mutilasi," ujar Calvijn.

Ia menjelaskan, tersangka DAF belajar memutilasi jenazah secara autodidak melalui media sosial.

"Dia melihat di medsos yang ada bagaimana cara mutilasi. Karena pelaku ini kebingunan tidak bisa membawa korban keluar dari TKP, sehingga dilakukan mutilasi," ungkap dia.

Awalnya cuma berniat memeras

Penyidik Polda Metro Jaya mengungkap fakta baru pada kasus pembunuhan dan mutilasi seorang pria berinisial RHW (33).

Kedua tersangka, DAF (26) dan LAS (27), mulanya hanya berniat memeras korban.

Fakta itu terungkap setelah penyidik menggelar rekonstruksi di Gedung Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, dan Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2020).

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, kedua tersangka menggunakan modus berkenalan dengan korban lewat aplikasi Tinder.

"Melalui aplikasi, kemudian mengajak bertemu dan melakukan persetubuhan," kata Calvijn.

Saat bersetubuh itu lah tersangka DAF berpura-pura memergoki korban, seolah-olah berstatus sebagai suami dari LAS.

"Tersangka melakukan pemerasan. Apabila tidak terjadi kesepakatan, dilakukan eksekusi," ujar Calvijn.

 6 Saksi Diperiksa Terkait Kapal Ikan Simpan 5 Mayat ABK, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

 Polisi Ungkap Awal Perencanaan Tersangka Niat Membunuh hingga Memutilasi Manajer HRD

 Lirik dan Chord Lagu Era 90: Pesawat Tempurku - Iwan Fals, Penguasa Berilah Hambamu Uang

Pada akhirnya, korban dibunuh lantaran tidak memenuhi permintaan tersangka.

Ia dibunuh dengan cara dipukul di bagian kepala menggunakan batu bata. RHW juga mengalami tujuh luka tusukan hingga meninggal dunia.

Jenazah RHW kemudian dimutilasi menggunakan gergaji dan sebilah pisau pemotong daging.

Pada Sabtu (12/9/2020), potongan tubuh korban yang dibungkus plastik kresek dan dimasukkan ke koper dibawa ke Apartemen Kalibata City.

Itu adalah hari di mana keluarga korban melapor ke Polda Metro Jaya terkait orang hilang.

Empat hari kemudian, jenazah korban yang sudah dimutilasi ditemukan di sebuah kamar di lantai 16 Tower Ebony.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved