Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi

Kisah Sopir Pengantar Jenazah Korban Mutilasi, Tempuh Jakarta-Sleman: Suka Berat Lihat Keluarga

"Assalamualaikum, Mas. Assalamualaikum, Mas," teriakan salam tiada henti keluar dari anggota keluarga di rumah duka.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
TRIBUN JOGJA/M HUDA
Jenazah Rinaldi tiba di rumah duka, Senin (21/9/2020) dini hari. 

Adi menyatakan, perjalanan mengantar jenazah Rinaldy dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta dimulai sekitar pukul 16.30 WIB.

Perjalanan tanpa pengawalan dari Kepolisian.

Cara Mudah Atasi Jika Gagal Unggah Foto KTP di www.prakerja.go.id, Buruan Login Kartu Pra Kerja

Hanya dua mobil yang dinaiki keluarga dan mobil jenazah berwarna putih berisi jasad Rinaldy.

Pengakuannya selama perjalanan tidak ditemui satu pun kendala.

Suasana rumah duka Rinaldi korban mutilasi di kawasan Depok Sleman, Jumat (18/9/2020).
Suasana rumah duka Rinaldi korban mutilasi di kawasan Depok Sleman, Jumat (18/9/2020). (Tribun Jogja/Yosef Leon Pinsker)

Hanya saja, Adi sempat berhenti di rest area daerah Berebes, Jawa Tengah.

"Sempat berhenti di Brebes. Hanya istirahat dan salat. Setelah itu lanjut lagi dan gak ada halangan sih," ungkapnya.

KABAR BAIK: Bantuan Subsidi Tahap IV Rp 600 Ribu Bakal Ditransfer Selasa Besok

Adi mengaku, selama bekerja menjadi supir mobil jenazah, pihaknya tidak pernah mendapati pengalaman buruk yang seperti kebanyakan orang bicarakan.

"Tidak ada. Itu kan sugesti saja, kalau orang itu berani ya pasti gak ada gangguan apa pun," terang dia.

Paling jauh, Adi sudah membawa jenazah dari Jakarta ke Bali.

Pemutilasi Tidur Bersama Jasad Korban 1 Malam, Polisi Soroti Sikap Tenang Fajri Saat Beraksi Sadis

Ia pun menjelaskan, mekanisme pengantaran jenazah korban pembunuhan yakni menunggu arahan dari bagian Inafis Polri.

Setelah semua proses autopsi selesai, jenazah kemudian disiapkan untuk pemberangkatan ke rumah duka.

Saat ditanya bagaimana dengan nasib jenazah yang tidak memiliki keluarga, dirinya belum mengetahui proses pengurusannya.

"Kalau itu tim Inafis yang tahu. Saya hanya pengantar jenazah saja," pungkasnya.

Kenalan via Tinder

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menjelaskan, pembunuhan yang berujung mutilasi itu terjadi setelah LAS memiliki hubungan dengan korban usai berkenalan melalui tinder.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved