Copet Berjimat Diciduk Polisi
Bawa Jimat Kulit Rusa Untuk ‘Selamat’, Copet Jaringan AKAP Ini Keok Saat Beraksi di Angkot
Untuk diketahui, ke-empat pria ini adalah kawanan copet antar kota antar provinsi (AKAP) yang bermodus pura-pura sakit ayan (epilepsi) ketika beraksi.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Elga H Putra
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM PANCORAN MAS – Polisi berhasil meringkus SR (38), HE (35), EI (44), dan SA (43) di Jalan Siliwangi, Pancoran Mas, Kota Depok.
Untuk diketahui, ke-empat pria ini adalah kawanan copet antar kota antar provinsi (AKAP) yang bermodus pura-pura sakit ayan (epilepsi) ketika beraksi.
“Berkat kerjasama antara kepolisian dan masyarakat Depok, pelaku komplotan ini lintas kota lintas provinsi dengan modus pencurian di dalam angkot bisa kami amankan,” jelas Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Wadi Sabani, saat memimpin ungkap kasusnya di Mapolrestro Depok, Pancoran Mas, Jumat (9/10/2020).
Wadi menuturkan, dari sejumlah barang bukti yang diamankan, ada sejumlah benda yang diduga adalah jimat dari tangan para pelaku.
“Dari pelaku kami dapatkan juga barang bukti benda diduga berupa jimat keberuntungan, untuk kebal, ataupun agar aksinya tidak ketahuan korbannya,” tuturnya.
Pantauan TribunJakarta.com, dari sejumlah benda yang diduga jimat, terdapat dua carik kertas berwarna coklat dengan huruf arab dan gambar siluet seperti hewan rusa di bagian tengah kertas.
“ Yang ini punya siapa? Apa ini? Dapat darimana kamu?,” kata Wadi pada empat pelaku.
Kepada Wadi, HE mengakui bahwa kertas coklat tersebut merupakan jimat kulit rusa untuk ‘keselamatan’ dirinya.

“Ini kulit rusa pak, dapat dari bapak saya,” kata HE mengakui.
HE menjelaskan, jimat kulit rusa ini ia peroleh dari orang tuanya ketika bekerja di perusahaan travel.
"Katanya, biar lancar rezekinya, biar selamat. Saya bawa saja terus (selama beraksi),” ucapnya.
Tali Pocong
Selain itu, ada jimat berbau mistis lain yang dibawa oleh HE yakni dia membawa seutas tali pocong.
Kepada Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Wadi Sabani, pelaku HE mengakui bahwa tali tersebut adalah tali pocong yang diperolehnya dari seorang rekanannya.