Warga Muslim di Inggris Demo, Bentrok dengan Polisi, Tuntut Penghormatan Macron Pada Nabi Muhammad

Warga Muslim menuntut 'penghormatan kepada Nabi' atas sikap Emmanuel Macron pada kartun Charlie Hebdo.

Editor: Wahyu Septiana
AP/Eric Gaillard
Petugas polisi berjaga di dekat gereja Notre Dame di Nice, Perancis selatan, Kamis, 29 Oktober 2020 

Pemimpinnya, Gulbuddin Hekmatyar, memperingatkan Macron bahwa jika dia tidak 'mengendalikan situasi, kita akan melakukan perang dunia ketiga dan Eropa akan bertanggung jawab.'

Ada juga protes di kalangan minoritas Muslim di India, meskipun ada pernyataan dari pemerintah negara yang mengatakan bahwa 'kami sangat menyesalkan serangan pribadi dalam bahasa yang tidak dapat diterima terhadap Presiden Emmanuel Macron'.

Protes lain, yang sebagian besar diorganisir oleh kelompok Islam, diperkirakan terjadi di seluruh wilayah, termasuk di Lebanon dan Jalur Gaza.

Pada hari Kamis, teroris Tunisia yang bersenjatakan pisau Brahim Aoussaoui menewaskan tiga orang setelah menyerbu sebuah gereja Katolik di Nice, melukai beberapa orang lainnya sebelum dia ditembak dan ditangkap.

Kepala jaksa anti-terorisme Prancis mengatakan penyerang telah tiba di Eropa pada 20 September di Lampedusa, pulau Italia di lepas Tunisia yang merupakan titik pendaratan utama bagi para migran dari Afrika.

Juga pada hari Kamis, seorang pria Saudi menikam dan melukai ringan seorang penjaga keamanan di konsulat Prancis di Jiddah, Arab Saudi, mendorong Prancis untuk mendesak warganya di sana agar waspada.

Macron, 42, telah mengerahkan ribuan tentara untuk melindungi situs-situs penting seperti tempat ibadah dan sekolah, dan peringatan keamanan negara berada pada level tertinggi.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bentrokan Polisi dan Warga Muslim di Inggris Tuntut Penghormatan Macron Pada Nabi Muhammad SAW

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved