Antisipasi Virus Corona di Jakarta
Dokter Puskesmas: Saya Tak Mengerti Konspirasi Covid-19, Yang Saya Tahu Rekan Kami Gugur
Lima menit, hanya itu waktu yang dimiliki jajaran Puskesmas Kecamatan Cakung untuk melepas kepergian rekannya, dr. Ridwan Ahmad Albana (32).
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Saya enggak mengerti apa itu konspirasi (Covid-19), enggak tahu apa hubungannya dengan politik, bisnis. Yang saya tahu telah gugur salah seorang dokter terbaik ku di Puskesmas Cakung," tutur Junaidah.
Bagi Junaidah yang terpenting sekarang adalah menjaga pelayanan Puskesmas Kecamatan Cakung tetap berjalan normal, meneruskan perjuangan dr. Ridwan.
Beban tersebut tidak mudah karena Cakung merupakan Kecamatan paling luas secara wilayah dan padat penduduk dari 10 Kecamatan di Jakarta Timur.
Hingga 15 November 2020 jumlah kasus Covid-19 di Kecamatan Cakung sebanyak 3.007 kasus, posisinya nomor dua setelah Kecamatan Duren Sawit dengan 3.058 kasus.
"Mohon buat semua warga Jakarta bahwa Covid-19 ini benar-benar nyata. Ikutilah protokol, kesehatan 3M. Ini situasi yang sangat butuh kebersamaan dan pengertian dari kita semua," lanjut Junaidah.
Junaidah menuturkan hingga kini pelayanan terhadap warga di Puskesmas Kecamatan tetap berjalan, penyesuaian hanya pada protokol kesehatan.
Sejak tanggal 26 November 2020 saat dr. Ridwan diketahui terkonfirmasi Covid-19, seluruh pegawai Puskesmas Kecamatan Cakung langsung menjalani tes swab.
Dari hasil uji swab secara real time polymerase chain reaction (RT-PCR) itu tidak ditemukan transmisi lokal atau penularan Covid-19 di lingkup pegawai.
Baca juga: 82% Ruang Isolasi Covid-19 di Kota Tangerang Sudah Penuh, Setengahnya Warga Pendatang
Baca juga: Menangkan Pradi-Afifah di Pilkada Depok, Ketum Partai Gelora: 9 Desember Pemimpin Baru
Para tenaga kesehatan memang dibekali alat perlindungan diri (APD) lengkap dalam penanganan Covid-19, tapi APD tidak lantas membuat mereka aman.
Di kalangan tenaga kesehatan secara keseluruhan, kasus meninggalnya dokter muda yang menangani pasien Covid-19 sebagaimana Ridwan pun sebelumnya sudah terjadi.
Pernyataannya apa warga tetap sibuk berdebat tentang konspirasi Covid-19 atau justru mematuhi protokol kesehatan demi mengurangi beban tenaga kesehatan.
"Tanpa pengertian kita semua sampai kapan bencana ini akan berakhir? Tahan dulu kumpul-kumpul, hindari keramaian. Jangan keluar rumah kecuali sangat penting, katakan tidak pada undangan makan-makan," sambung Junaidah.