Blusukan ke Kolong Tol Penjaringan, Risma Disebut Tak Mau Warganya Tinggal di Tempat Tak Layak

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke kolong Tol Gedong Panjang, RW 10 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (30/12/2020) pagi, membawa harapan baru bagi warga.

Aksi blusukan Risma pagi tadi dinilai warga menjadi bukti bahwa masih ada perhatian dari pemerintah soal kehidupan mereka.

Pasalnya, ada janji-janji akan kehidupan yang lebih layak yang disampaikan Risma kepada warga.

Tokoh masyarakat setempat, Kustono (66) menuturkan, kedatangan Risma pagi tadi menjadi sebuah angin segar bagi warga yang selama ini hidup di kerasnya kemiskinan.

Lelaki yang sudah sejak tahun 2007 di kolong tol tersebut melihat bahwa kondisi kehidupan Warga sudah tak layak.

Sebab, sekitar 100 orang warga yang tinggal di kolong tol itu, kata Kustono, mencari sesuap nasi dari memulung hingga bekerja serabutan menjadi pekerja lepas.

Penghasilan mereka sehari-hari terbilang masih di bawah taraf kehidupan layak.

Baca juga: Bansos Covid-19 Diperpanjang hingga Tahun Depan, Ini Caranya Cek Penerima di dtks.kemensos.go.id

Mereka selama ini mengharapkan ada pihak dari pemerintah yang mendatangi dan melihat kondisi warga.

Dengan begitu, lanjut Kustono, warga langsung mencurahkan isi hatinya saat pagi tadi Risma berkunjung.

"Jadi dia (Risma) nggak mau ngeliat warganya tinggal di tempat nggak layak," kata Kustono saat ditemui di lokasi, Rabu sore.

Beberapa hal yang disampaikan Risma kepada warga yakni terkait hunian baru yang lebih layak.

Kata Kustono, Risma menjanjikan bahwa warga kolong tol akan dipindahkan ke hunian baru di salah satu rusun yang ada di Bekasi.

Baca juga: Ketika Para Pengurus RPTRA se-Jakarta Barat Donor Darah di Kantor Kelurahan

Seiring hal tersebut, Kustono dan warga juga dijanjikan pekerjaan baru yang lebih menghasilkan.

"Jadi intinya tadi Bu Risma pengen mindahin ke Rusun di Bekasi. Yuk ikut sama saya ke sana, nanti masalah pekerjaan, apa-apa nanti sama saya," ucap Kustono.

Pekerjaan-pekerjaan baru juga dijanjikan kepada warga.

Dijelaskan Kustono, salah satu pekerjaan yang dijanjikan untuk Warga terkait dengan pengelolaan limbah.

Ada pula pekerjaan di bidang konveksi yang dijanjikan kepada kaum perempuan di kolong tol tersebut.

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Hilda Hidayah, Terungkap Unyil Berbohong Saat Pemeriksaan

"Di sini kebanyakan pemulung, nggak apa-apa, nanti kalo bisa limbah-limbah yang dari kepresidenan atau kementerian apa gitu nanti dibawa kita kelola di sana. Nanti ibu-ibu juga dikasih kerjaan praktik atau apa lah. Kan ada juga yang konveksi," kata Kustono mengulang apa yang dikatakan Risma.

Hal lain yang diperhatikan oleh Risma, menurut Kustono, ialah terkait anak-anak yang tinggal di kolong tol tersebut.

Janji soal pemindahan ke hunian yang lebih layak, sambung Kustono, terlebih untuk memberikan kehidupan lebih baik untuk masa depan anak-anak di sana.

"Dia (Risma) nggak mau lihat warga ini tinggal di kolong. Dia mengingatkan nanti anak-anak di sini kalo tinggal di sini terus masa depannya mau seperti apa," tutur Kustono.

Baca juga: Pengamat Politik Pertanyakan Keputusan Pembubaran FPI: Agak Membingungkan

Sementara itu, warga lainnya yang tinggal di kolong tol tersebut, Taufik Hidayatullah (46) juga menuturkan bahwa kunjungan Risma tadi disambut baik warga.

Ia berharap, dengan kepemimpinan Risma di Kemensos saat ini, bantuan lebih sering disalurkan kepada warga.

"Ya semoga ke depannya kita bisa sering dapat bantuan dari Ibu Risma," ucap Taufik.

Adapun aksi blusukan telah dilakukan Mensos Risma pada beberapa hari belakangan di masa kepemimpinannya.

Baca juga: Tangan Perawat yang Terputus di Aceh Berhasil Disambung, Sempat Terpisah dari Tubuh Jarak 3 Meter

Sebelumnya, Mensos Risma melakukan blusukan ke sejumlah wilayah di DKI Jakarta.

Selain kolong Tol Gedong Panjang, Risma juga sempat mengunjungi kolong flyover Pramuka serta bantaran Kali Ciliwung beberapa hari belakangan.