Enes Kanter Harap Amerika Bantu Rakyat Turki Pulihkan Demokrasi

Pemain NBA asal Turki Enes Kanter mengharapkan Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengubah kebijakan luar negeri AS terhadap Turki

Editor: Muhammad Zulfikar
Daily Express
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemain NBA asal Turki Enes Kanter mengharapkan Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengubah kebijakan luar negeri AS terhadap Turki. Amerika diharapkan membawa Turki ke dalam sistem demokrasi yang benar.

"Saya berharap Presiden Biden dapat membantu tujuan yang telah saya dukung selama bertahun-tahun. Yaitu hak dan kebebasan bagi orang-orang di Turki, negara asal saya, yang saat ini tidak terjadi di bawah pemerintahan Erdogan," kata Enes Kanter dilansir WSJ, Rabu(13/1).

Sebagai negara Muslim yang modern dan makmur, Turki sering disebut-sebut sebagai cerminan dan panutan dalam sistem otokrasi di Timur Tengah dan dalam cara yang lebih baik. Tetapi hanya dalam satu dekade Turki telah berubah menjadi bentuk otokrasi lain.

"Seruan saya agar AS mendorong Turki ke arah yang benar telah membawa pada ancaman pembunuhan, surat perintah penangkapan internasional, upaya penculikan, dan pelecehan bahkan di wilayah AS. Tetapi tidak peduli apa yang terjadi pada saya dan keluarga saya, Anda tidak dapat memberi label harga pada kebebasan," tuturnya.

Menurut Enes Kanter, Amerika harus membantu rakyat Turki memulihkan demokrasi di negaranya.

"Mengapa AS harus membantu rakyat Turki memulihkan demokrasi mereka? Tidak hanya berbuat baik di dunia. Tetapi harus menjadi kepentingan nasional Amerika," ujarnya.

Baca juga: Resmi Terpilih, Joe Biden Akan Jadi Presiden Amerika Serikat ke-46

Baca juga: Amerika Serikat dan Singapura Tawarkan Bantuan Terkait Investigasi Sriwijaya Air

Ditambahkannya, Turki yang demokratis lebih cenderung bersekutu dengan AS di luar negeri. Kini, Ankara melihat ke Qatar untuk bantuan finansial dan Rusia untuk keamanan.

"Politik Turki membuat takut investor dan menyulitkan AS untuk menjual senjata. Meski setengah dari perdagangan Turki adalah dengan Eropa, dan ekonominya yang digerakkan oleh kredit bergantung pada investasi Barat," ujarnya.

AS dan NATO selama beberapa dekade telah memberi Turki payung keamanan. "Kerjasama dengan Barat yang realistis, tetapi rezim Recep Tayyip Erdogan tampak menjadi penghalang," katanya.

Sementara itu, kondisi ekonomi Turki yang goyah berusaha dipertahankan oleh pemerintah Erdogan dengan mengorbankan stabilitas regional.

"Sebagai imbalan atas investasi dari Qatar, Turki telah melakukan campur tangan di Libya dan Suriah dan menghadapi saingan Qatar dan sekutu AS, yaitu Uni Emirat Arab dan Arab Saudi," ujarnya.

https://www.wsj.com/articles/turkish-democracy-isnt-a-lost-cause-11610407038?s=08

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved