RS Ambruk, Aksi Heroik Perawat Meninggal Setelah Selamatkan Bayi di Inkubator Saat Gempa Majene

Aksi heroik perawat RS Mitra Mamuju bernama Natsyelia Paulus Ake saat gempa bumi guncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).

freepik
Ilustrasi gempa. Aksi heroik perawat RS Mitra bernama Natsyelia Paulus Ake saat gempa gunjang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari. 

Mia dan si bayi dilaporkan terjebak di reruntuhan gedung rumah sakit selama berjam-jam.

Keduanya baru berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.00 Wita Jumat (15/1/2021).

Saat berhasil dievakuasi Mia dan bayi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Mamuju.

Namun beberapa saat setelah mendapat perawatan di RS Bhayangkara, Mia menghembuskan nafas terakhirnya.

"Saat kami mendampingi ia sempat menyampaikan keluhannya dan badannya terasa dingin hingga meninggal dunia," ungkap Manashe.

Dikatakan Manshe, almarhum Mia rencanahnya akan dikuburkan pada Senin (18/1/2021) mendatang di Kabupaten Mamuju.

Polisi Kawal Bantuan Logistik

Kepolisian mengawal ketat pendistribusian bantuan logistik korban gempa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat untuk mengantipasi penjarahan di jalan.
Kepolisian mengawal ketat pendistribusian bantuan logistik korban gempa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat untuk mengantipasi penjarahan di jalan. (TRIBUN-TIMUR.COM/HASAN)

Kepolisian mengawal ketat pendistribusian bantuan logistik korban gempa di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat untuk mengantipasi penjarahan di jalan.

Kepala Bagian Operasi, AKP Ujang Saputra, Minggu (17/1/2021) menyebutkan kegiatan ini dilakukan agar bantuan tersalurkan secara merata karena sebelumnya telah banyak beredar video penjarahan yang dilakukan oleh oknum.

Kejadian ini disebut mirip di Donggala saat gempa dan tsunami menggoncang Kota Palu dan sekitarnya.

"Untuk itu, kami kawal setiap logistik bantuan yang akan melintas dengan harapan bantuan tersalurkan secara merata," tuturnya.

Teknis pengawalan sendiri dilakukan dua kali yaitu pagi jam 09.00 Wita dan sore jam 15.00 Wita sehingga bantuan yang masuk tersalurkan dengan tertib dan merata.

Disamping itu, menurutnya penjarahan dilakukan oleh beberapa warga karena mereka mungkin belum tersetuh bantuan.

Bantuan disalurkan hanya fokus ketitik pengungsian yang telah ditetapkan pemerintah setempat, sedangkan banyak titik pengungsian yang didirikan secara mandiri oleh warga untuk mengantisipasi bencana susulan.

"Kami memerintahkan seluruh personel mendata secara akurat korban maupun rumah warga yang roboh dan kerusakan lainnya sehingga apa yang ada bisa menjadi titik fokus kegiatan kita dilapangan," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved