RS Ambruk, Aksi Heroik Perawat Meninggal Setelah Selamatkan Bayi di Inkubator Saat Gempa Majene
Aksi heroik perawat RS Mitra Mamuju bernama Natsyelia Paulus Ake saat gempa bumi guncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Akibatnya, hingga saat ini dilaporkan puluhan korban meninggal dan ratusan luka-luka, serta ratusan bangunan roboh.
Setelah gempa susulan melanda wilayah ini, BMKG mengeluarkan imbauan adanaya potensi gempa susulan yang akan lebih besar dan berpotensi tsunami.
Karenanya, warga ketakutan dan memilih mengungsi ke dataran tinggi yang dianggap lebih aman.
Hingga saat ini, sesuai data yang diperoleh, gelombang pengungsi di Mamuju mencapai 15.014 orang.
Tenda pengungsian didirikan di beberapa titik daerah yang dianggap aman.
Dari pantauan tribuntimur.com, Minggu (17/1/2021) jumlah pengungsi terbanyak salah satunya di Stadion Manakarra.
Stadion Manakarra diperkirakan menampung lebih dari 5.000 pengungsi.
Terdapat ribuan tenda yang berdiri di sekitar stadion yang dihuni mulai dari orangtua hingga anak-anak.
Setalah menjelang tiga hari bertahan di tenda pengungsian, warga bersyukur lantaran telah menerima bantuan makanan.
"Kita bersyukur karena di sini tidak kehabisan makanan, tadi malam ada lagi bantuan yang masuk," kata Udin, pengungsi.
Yang menjadi kebutuhan urgen saat ini yaitu kebutuhan bayi, baik berupa susu maupun popok.
"Kalau makanan cukup ji pak tapi ini banyak anak kecil yang butuh susu," terangnya.
Baca juga: Mertua Nia Ramadhani Aburizal Bakrie Anniversary Pernikahan ke-47, Istri Ardi Tulis Pesan Menyentuh
Baca juga: Faktor Cuaca Pengaruhi Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu
Baca juga: Tenaga Kesehatan di Kecamatan Gambir yang Pernah Covid-19 Tak Dapat Divaksinasi, Ini Alasannya
Sementara itu, Sumarni yang juga pengungsi di Stadio Manakarra mengatakan, untuk bahan makan dirasa cukup.
Hanya saja warga kesulitan membuang hajat lantaran tidak ada MCK.
"Ada MCK keliling biasa datang. Tapi kalau darurat mau buang air besar tidak mungkin kita mau tunggui mobil MCK dulu," katanya.
Beruntung kata Sumarni, lantara tak jauh dari lokasi pengungsian terdapat masjid. Sehingga untuk mandi dan buang hajat, ia terpaksa antre di masjid.
"Ada masjid tapi harus antre juga karena banyak orang," ujarnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ribuan Pengungsi Masih Bertahan di Stadion Manakarra Mamuju, .
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Miris! Bantuan Belum Merata, Puluhan Pengungsi di Maliaya Majene Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam, .
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Cegah Penjarahan, Polisi Kawal Ketat Pendistribusian Logistik ke Majene, .
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Selamatkan Bayi Saat Gempa Susulan Guncang Majene, Suster Asal Tana Toraja Tewas,