RS Ambruk, Aksi Heroik Perawat Meninggal Setelah Selamatkan Bayi di Inkubator Saat Gempa Majene
Aksi heroik perawat RS Mitra Mamuju bernama Natsyelia Paulus Ake saat gempa bumi guncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pengungsi Terpaksa Tinggal Kandang Ayam

Pengungsi korban gempa 6,2 SR di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) masih membutuhkan bantuan.
Bantuan berupa tenda, air bersih hingga kebutuhan bayi yang tinggal di posko pengungsian belum merata.
Seperti dialami puluhan warga Maliaya, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Mereka terpaksa tinggal di dalam kandang ayam yang hanya beralaskan tikar terpal.
"Ijin kami butuh tenda kasian warga saya yang tinggal dibawah kolom kandang Ayam Potong Posko Desa Maliaya, ada yang jual tenda hubungi saya Kades Maliaya," tulis Masri diunggahan postingan Facebook.
Saat dihubungi tribun-timur.com, Minggu (17/1/2021), MAsri menuturkan bahwa sudah ada bantuan tapi belum cukup.
Terutama tenda untuk para pengungsi yang masih tinggal di kandang ayam.
Ia pun sangat mengharapkan bantuan pemerintah dan relawan kepada para pengungsi Maliaya.
Pasca gempa sejak Kamis, warga Majene panik dan ketakutan memilih meninggalkan rumah mereka sehingga daerah setempat kosong.
Mereka khawatir akan ada gempa susulan yang lebih besar. Apalagi rentetan gempa masih terjadi di wilayah itu hingga hari ini.
Ribuan Pengungsi Bertahan di Stadion Manakarra Mamuju
Gempa susulan 6.2 SR yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari, menyebabkan puluhan orang meninggal dan ratusan luka-luka.
Sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021) gempa berkekuatan 5.9 SR mengguncang wilayah Kabupaten Majene juga dirasakan di Kabupaten Mamuju dan hampir semua wilayah di Sulbar.
Pada jumat dini hari, gempa berkekuatan lebih besar kembali mengguncang dua kabupaten, yakni Mamuju dan Majene.