Yati Tewas Diterkam Saat Mandi, Deretan Kasus Buaya Vs Manusia di Bangka Barat hingga Mitos Leluhur
Tewasnya Yati (36) diterkam buaya bukanlah kasus pertama yang terjadi di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung.
Kerusakan habitat buaya ini menyebabkan juga, buaya keluar dari tempat hidupnya, merangkak ke area pemukiman warga.
Daftar Kasus Buaya dengan Manusia di Kabupaten Bangka Barat
Dalam lima tahun terakhir, keganasan buaya kolong Jebus dan sekitarnya di Pulau Bangka telah menyerang sedikitnya lima warga.
Kolong Jebus dan sekitarnya yang dimaksud adalah kolong di Desa Telak Kecamatan Parittiga dan kolong di Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus.
Daerah ini dikenal sebagai habitat buaya ganas.
Sebagai informasi, kolong adalah semacam ceruk atau semacam kolam berisi air yang biasanya bekas galian tambang timah.

Informasi yang dihimpun bangkapos.com, sejak 2017, buaya ganas di kolong Jebus dan sekitarnya telah menyerang lima warga.
Terbaru, buaya ganas di sana menyerang seorang ibu bernama Yati, warga asal Selapan, Sumatera Selatan, Sabtu (16/1/2021) lalu.
Dia diserang dan diseret buaya di kolong Desa Ranggi Asam, Jebus.
Jasad Yati yang sempat menghilang lebih dari 24 jam akhirnya ditemukan mengapung dengan kondisi mengenaskan pada Minggu (17/1/2021) lalu.
Baca juga: Di Hadapan Anaknya, Yati Tewas Diterkam Buaya Saat Mandi, Warga Mengira Bangkai Burung
Sekretaris Desa Ranggi Asam, Asnan, menuturkan kasus serangan buaya terhadap Yati di kolong Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, bukan kasus serangan pada manusia yang pertama kali terjadi.
Pada 2020, warga Desa Ranggi Asam bernama Sahbani juga menjadi korban keganasan reptil buas tersebut.
Reptil bergigi tajam tersebut tiba tiba muncul dan menyerang Sahbani yang saat itu sedang menambang di atas ponton.
Ponton adalah semacam prasarana yang digunakan warga saat beraktivitas menambang
Beruntung Sahbani lolos dari maut.