Sisi Lain Metropolitan
''Bapak Kok Setega Itu,'' Sindir Penumpang Lihat Pria Bayar Angkot Rp 200
Musa (68) tak habis pikir ada penumpangnya yang membayar ongkos Rp 200 perak di tahun 2021 ini.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Elga H Putra
"Saya sudah biasa menghadapi penumpang. Saya sudah jadi sopir angkot dari tahun 1975. Kemudian omprengan ini baru enam tahun belakangan aja," ungkapnya.
Meski di usia yang sudah senja, Musa tetap menjalani tugasnya sebagai kepala keluarga.
Baca juga: Cerita Musa, Sopir Omprengan di Kalisari yang Hendak Dibayar Penumpangnya Rp 200
Baca juga: Minta Haknya Dipulihkan, Ahli Waris Musa Saehe Ajukan Gugatan Perdata ke PN Jakarta Selatan
Ia tetap mencari nafkah untuk istrinya, Siti Sumarni (58) dan anak bontotnya.
Namun, karena tiga anaknya sudah menikah, kehidupan keluarganya turut dibantu oleh anak-anaknya.
Sehingga ketika rasa lelah tiba, ia akan kembali ke rumah dan tak terlalu memaksakan diri.
"Saya narik dari pukul 06.00-12.00 WIB. Kalau sudah capek (lelah) ya pulang aja. Sekarang juga sepi. Bersih-bersih, saya cuma dapat Rp 20 ribu. Tapi alhamdulillah anak-anak pada peduli dan bantuin saya," jelasnya.
"Makanya pas ada kejadian seperti itu, saya cuma mikir kok ada orang yang kayak gitu. Tapi saya cuma berucao bahwa itu bukan rezeki saya aja dan mungkin rezeki saya di orang lain," tambahnya.
Musa pun memberikan apresiasi kepada masyarakat yang sudah banyak memuji kesabarannya.
Saat ini, Musa tetap menjalani kehidupannya seperti biasanya.
Ia tetap berangkat menarik omprengan dan sudah memafkan penumpang tersebut.