Ingin Menjalani Program Bayi Tabung? Ketahui Hal Ini Agar Tingkat Keberhasilan Maksimal
Bayi tabung memiliki angka keberhasilan tertinggi, yakni mencapai hingga 40 persen per siklus
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Proses bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) bisa menjadi sebuah harapan baru bagi pasangan suami istri yang belum dikaruniai momongan.
Biasanya, proses kehamilan tidak terjadi karena beberapa faktor.
Diantaranya karena adanya gangguan kesuburan atau infertilitas baik pada wanita, pria, atau keduanya.
“Di antara berbagai metode penanganan ketidaksuburan, bayi tabung memiliki angka keberhasilan tertinggi, yakni mencapai hingga 40 persen per siklus," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, Kamis (4/2/2021).
Bayi tabung, merupakan sebuah metode dimana sperma dan sel telur akan dipertemukan di luar tubuh manusia yaitu dilakukan di laboratorium khusus.
Sel telur yang telah dibuahi selanjutnya akan ditumbuhkan dan diobservasi dalam inkubator secara berkesinambungan.
Selanjutnya, embrio atau hasil pertemuan sel telur dengan sperma akan ditanam ke dalam rongga rahim calon ibu agar terjadi kehamilan.
Menurut dokter Yassin, bayi tabung memiliki angka keberhasilan yang cukup tinggi apabila didukung oleh beberapa hal.
Salah satunya adalah usia calon ibu saat menjalani program.
Disebutkan, bahwa keberhasilan program bayi tabung mencapai angka tertinggi jika calon ibu berusia di bawah 35 tahun.
Sebab, faktor usia sangat mempengaruhi jumlah banyaknya dan kualitas sel telur.
Semakin dini pasangan suami-istri dengan infertilitas melakukan pemeriksaan dan melakukan program reproduksi berbantu, maka semakin besar peluang keberhasilan untuk mendapatkan kehamilan.
"Tadi kita sudah jelaskan, bahwa kita berusaha untuk mendapatkan sel telur yang berkualitas dan baik. Tapi sel telur ini berkaitan dengan kondisi pemiliknya. Saat usia meningkat, maka jumlah dan kualitasnya juga menurun. Sehingga peluang keberhasilan menurun," kata dia.
Dalam pemaparan RS Pondok Indah IVF