Kisah Pilu Nenek Sariyo Jual Mangkok di Lampu Merah Malah Ditipu Pakai Amplop Isi Guntingan Koran

Kisah Pilu Nenek Sariyo saat berjualan piring Mangkok di lampu merah Patung Tembak Solo, Jawa Tengah.

TikTok/vs.brl via Tribunnews.com
Perempuan dari Solo, Visbrila Neris Fadlika (20), membagikan ceritanya saat bertemu dengan Nenek Sariyo. Kisah Pilu Nenek Sariyo saat berjualan piring mangkok di lampu merah Patung Tembak Solo, Jawa Tengah. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah Pilu Nenek Sariyo saat berjualan piring Mangkok di lampu merah Patung Tembak Solo, Jawa Tengah.

Bukannya untung, Nenek Sariyo malah mengalami kerugian setelah ditipu pembeli menggunakan amplop berisi guntingan koran.

Cerita pilu Nenek Sariyo itu diceritakan wanita asal Solo Visbrila Neris Fadlika (20) yang bertemu dengan korban.

Kisah Neris bertemu Nenek Sariyo ia unggah di akun tiktoknya @vs.brl pada Selasa (16/2/2021).

Nenek Sariyo menceritakan pengalamannya saat ditipu orang yang membeli dagangannya.

Pembeli tersebut membayar dengan memberikan amplop berisi potongan koran.

Pertemuan Neris dengan Nenek Sariyo ternyata berawal dari ketidaksengajaan.

Sebab, awalnya perempuan itu sedang membeli barang di toko dekat tempat jualan Nenek Sariyo.

"Aku bertemu mbahnya saat mau beli sesuatu di toko," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (18/2/2021).

"Awalnya aku sudah lihat mbahnya dan niat mau beli."

"Tapi aku masuk ke toko dulu untuk memberi barang," ungkapnya.

"Terus aku balik dari toko dan pergi ke tempat mbahnya," lanjut Neris.

Baca juga: Update Pembunuhan di Rembang: Urutan Sumani Bunuh Keluarga Ki Anom Subekti, Istri Korban Terakhir

Baca juga: Jelang Malam, Empat RW di Makasar Masih Terdampak Banjir 2 Meter

Baca juga: 7 Paket Proyek Pengendalian Banjir Kali Bekasi Dimulai 2021 Hingga ke Muara

Perempuan itu langsung diceritakan saat Nenek Sariyo ditipu pembeli.

"Saat itu mbahnya langsung cerita."

"Itu pas banget saat adikku membuka HP, jadi sempat memvideo," papar dia.

Menurut Neris, nenek tersebut menjual piring hingga baju bekas.

"Jualan apapun, tapi saat itu lagi jualan piring mangkok."

"Kadang neneknya juga jualan baju bekas," jelasnya.

Berikut keterangan dalam video viral itu:

"Jadi aku jalan sama adikku terus lihat ada mbah-mbah jualan piring mangkok di Jalan Veteran Solo.

Pas mau niatan beli, mbahnya cerita ada yang beli terus mbahnya dibohongi.

Kok bisa-bisanya isengin orang tua yang jualan nyari duit buat sekadar makan.

Pura-pura ngasih amplop isi uang ternyata isinya guntingan kertas koran.

Merinding banget pas dengar ceritanya.

Please, jangan iseng kayak gini, enggak lucu apalagi ke orang tua.

Panjang umur dan lancar rezekinya terus ya mbah, maaf baru bisa berbagi sedikit," tulisnya.

Peristiwa Serupa

Kakek Penjual Rujak Ditipu Pakai Uang Palsu

Warga menunjukkan uang yang didapatkan kakek renta penjual buah lotis Trisno Suwito (91) setelah ditipu pembeli dengan uang palsu sebesar Rp 150 ribu di kawasan Jalan Kalilarangan, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo, Selasa (25/2/2020)
Warga menunjukkan uang yang didapatkan kakek renta penjual buah lotis Trisno Suwito (91) setelah ditipu pembeli dengan uang palsu sebesar Rp 150 ribu di kawasan Jalan Kalilarangan, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo, Selasa (25/2/2020) (TRIBUNSOLO/ ADI SURYA)

Tak ada orang tega melihat ekspresi sedih Trisno Suwito (91) setelah sadar ditipu pembeli pakai uang palsu.

Kakek penjual rujak itu hanya mondar-mandir mencari seorang misterius yang membayarnya dengan uang palsu.

Dia ditipu uang palsu Rp 150 ribu.

Kejadian berawal tatkala Mbah Trisno sapaan akrabnya beristirahat sejenak di emperan sebuah toko buku kawasan tersebut pada Selasa (25/2/2020) sekira pukul 11.30 WIB.

"Waktu itu habis keliling dan melayani pembelian Rp 100 ribu," tutur Trisno kepada TribunSolo.com saat ditemui di kontrakannya di Jalan Pringgolayan RT 03 RW 09, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, Rabu (26/2/2020).

"Terus tiba-tiba ada mobil bagus hitam berhenti, dan ada seorang yang turun dari mobil," imbuhnya membeberkan.

Orang tak dikenal itu pun langsung menghampirinya dan bertanya harga seporsi rujak yang dijualnya.

"Orang itu tanya, pak rujaknya satu porsi harganya berapa, terus saya jawab harganya Rp 10 ribu saja," kata Trisno.

"Habis itu langsung saya buatkan satu porsi," tambahnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, pembeli bermobil itu menaruh uang Rp 50 ribu diatas gerobak biru milik Trisno.

"Orang itu menaruh uang Rp 50 ribu karena berlebih saya beri kembalian Rp 40 ribu," ucap Trisno.

"Ia juga mengetahui uang Rp 100 ribu yang saya taruh di saku kemeja, kemudian bilang, uangnya saya tukar pecahan Rp 50 ribu jumlahnya dua," imbuhnya.

Seusai menukarkan uang tersebut, orang tak dikenal itu bergegas pamitan dengan dalih mengubah posisi parkir mobil.

"Orang itu pamitan mau memarkirkan kendaraan, tapi habis itu dia tidak kembali lagi," tutur Trisno.

"Rujak yang dipesannya pun sudah selesai saya buatkan tapi tidak diambil," tambahnya.

Sempat Mondar-mandir Cari Pembeli

Trisno lantas mencari orang tak dikenal itu di kawasan Jayengan sampai mondar-mandir ke sana kemari dan hasilnya pun tetap nihil.

"Saya tunggu agak lama tapi tidak ada tanda-tanda, akhirnya saya putuskan mencari," kata dia.

"Coba jalan sampai ke perempatan sebelah utara Klenteng Poo An Kiong, sampai sana tidak ada tanda-tanda mobil hitam," imbuhnya.

Sesampainya di kawasan Kratonan Solo, Trisno baru menyadari kalau uang yang didapatkannya sebesar Rp 150 ribu dari orang tak dikenal ternyata palsu.

"Saya lewat angkringan di daerah Kratonan, terus ada para anggota TNI yang sedang istirahat, ditanyai kenapa mondar-mandir terus dari tadi," ujar Trisno.

"Saya ceritakan kejadiannya, terus mereka minta ditunjukin uangnya setelah dicek ternyata palsu," tambahnya.

Trisno sempat terkejut dan pikirannya menjadi berat takala mengetahui kebenaran tersebut.

"Saya sampai tidak bisa mikir, pikiran saya waktu itu sempat memeng (berat), takut juga mau belanjakan uang itu," katanya.

Para anggota TNI yang dijumpai Trisno coba menghibur dan menenangkan pikirannya waktu itu.

Lantas, mereka memberikan rejeki tidak terduga kepada Trisno.

"Mereka bilang, mbah ini diminum dulu, makan dulu, mbah biar sedikit lebih tenang," ucap Trisno.

"Terus saya diberi rejeki Rp 160 ribu sama mereka dan bilang, uangnya mbah bawa nanti uang yang palsu biar kami yang urus supaya tidak disalahggunakan," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Kakek Penjual Rujak 91 Tahun Ditipu Uang Palsu Rp 150 Ribu, Bingung Nyari Pembelinya, .

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Wanita Bertemu Nenek Penjual Piring yang Diberi Amplop Berisi Potongan Koran oleh Pembelinya,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved